Penggunaan Alat Marshall untuk Menguji Modulus Elastisitas Beton Aspal
Abstract
Pada perencanaan tebal lapis perkerasan jalan, modulus elastisitas beton aspal telah digunakan
untuk menentukan koefisien lapis perkerasan jalan. Akan tetapi pada pelaksanaan pekerjaan
lapis perkerasan jalan, pengendalian kualitas beton aspal masih menggunakan nilai stabilitas
Marshall, sehingga tidak sesuai dengan parameter perencanaan tebal perkerasan yang
menggunakan modulus elastisitas. Penelitian penggunaan alat Marshall untuk menguji
modulus elastisitas beton aspal perlu dilakukan karena alat uji modulus elastisitas beton aspal
saat ini belum banyak dipunyai oleh laboratorium jalan raya di Indonesia. Pengujian dengan
alat Marshall dilakukan dengan cara mengamati stabilitas benda uji untuk setiap penambahan
flow 0,5 mm. Tegangan diperoleh dengan membagi stabilitas dengan luas bidang tekan
sedangkan regangan diperoleh dengan jalan membagi flow dengan diameter benda uji.
Modulus elastisitas beton aspal merupakan kemiringan garis hubungan antara tegangan dan
regangan yang berbentuk garis lurus yang terjadi pada awal pembebanan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas beton aspal semakin kecil seiring dengan
bertambahnya temperatur beton aspal. Modulus elastisitas beton aspal pada temperatur 25
C,
35
o
C, 45
o
C, 55
o
C, dan 65o
C secara berturut turut adalah 4.063 kg/cm2
, 3.872 kg/cm
, 2.599 kg/cm2
, 2.395 kg/cm2
, dan 2.187 kg/cm2
. Model pengaruh temperatur (x,
C) terhadap nilai
modulus elastisitas beton aspal (y, kg/cm2) adalah y = 0,74 x2o – 118,76x + 6723,74.