Epistemologi Mencari Kebenaran Dengan Pendekatan Transendental
Abstract
Manusia diberi potensi istimewa berupa akal, yang dengannya manusia mencari
kebenaran. Dalam khasanah ilmu pengetahuan, ada tujuh teori kebenaran, yaitu: The
Correspondence theory of truth; The Coherence theory of truth; The Pragmatic theory of
truth; The Semantic Theory of Truth; The Sintaksis Theory of Truth; The Non-Diskrepsi
Theory of Truth; The Logical Superfluity of Truth. Di sisi lain, manusia diberi Tuhan
agama sebagai way of life dan mencari kebenaran dalam menjalani kehidupan dunia yang
baik dan bahagia untuk bekal hidup menuju kehidupan abadi di akhirat. Bahasan tentang
kebenaran dengan filsafat, berarti mengkaji ontologi-nya, epistemologi-nya, maupun
aspek aksiologi-nya. Epistemologi dengan pendekatan paradigma transendental atau
profetik, baik dengan metode Al-ta‟wil al-ilmi, dari M. Amin Abdullah, yang
mengintegrasikan metode bayani, irfani, dan burhani, atau metode integrasi ilmu dan
value, dari Parvez Mansoor, merupakan metode yang tepat dalam mencari kebenaran
untuk mencapai kebenaran dan kehidupan manusia yang lebih baik, cerah, harmonis,
damai, sejahtera dan bahagia (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur).