Show simple item record

dc.contributor.authorIksan, Muchamad
dc.date.accessioned2015-04-16T03:33:53Z
dc.date.available2015-04-16T03:33:53Z
dc.date.issued2015-04
dc.identifier.citationAbsori, 2014, Paradigma Ilmu Hukum Trasendental, Bahan Kuliah S3 Program Doktor Ilmu Hukum UMS Aburaera, Sukarno, Muhadar, dan Maskun. 2012, Filsafat Hukum: Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Atmojo, Wihadhi, et. Al, 1998. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Bakhtiar, Asmal, 2004, Filsafat Ilmu. Edisi revisi. Jakarta: PT. Rajagrafika Persada. Edward O. Wilson, 1998, Consilience (The Unity of Knowladge). New York: Alfreda A. K noop.. Fu‟ad Farid Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli, 2003, Cara Mudah Belajar Filsafat (Barat dan Islam), Jogjakarta: IRCiSoD. Kartanegara, Mulyadhi, 2003, Pengantar Epistemologi Islam, Bandung: Mizan. North Whitehead, Alfred, 2009, Filtasafat Proses, Bantul: Kreasi Wacana. O. Kattsoff, Louis, 2004, Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Tiara wacana Yogya. Rahardjo, Satjipto, 2006, Hukum dalam Jagad Ketertiban, Jakarta: UKI Press. Rasjidi, H. M., 1970, Filsafat Agama, Jakarta: Bulan Bintang. Rawls, John, 2006, Teori Keadilan. Dasar-dasar Filsafat Politik untuk Mewujudkan Kesejahteraan Soial dalam Negara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suharsaputra, Uhar, 2004, Filsafat Ilmu, Jilid I, Kuningan: Universitas Kuningan. Surbakti, Natangsa, 2010, Filsafat Hukum, Surakarta: BP-FKIP UMS. Suriasumantri S., Junjun, 1998, Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, Cetakan I, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Wardiono, Kelik, 2003, Sosiologi Hukum: Sebuah Perspektif Alternatif dalam Membaca Hukum, Jurnal Ilmu Hukum. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol. 6 No. 1. Maret 2003. Warson Munawwir, Ahmad, 1984, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Ponpes Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-72446-0-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5680
dc.description.abstractManusia diberi potensi istimewa berupa akal, yang dengannya manusia mencari kebenaran. Dalam khasanah ilmu pengetahuan, ada tujuh teori kebenaran, yaitu: The Correspondence theory of truth; The Coherence theory of truth; The Pragmatic theory of truth; The Semantic Theory of Truth; The Sintaksis Theory of Truth; The Non-Diskrepsi Theory of Truth; The Logical Superfluity of Truth. Di sisi lain, manusia diberi Tuhan agama sebagai way of life dan mencari kebenaran dalam menjalani kehidupan dunia yang baik dan bahagia untuk bekal hidup menuju kehidupan abadi di akhirat. Bahasan tentang kebenaran dengan filsafat, berarti mengkaji ontologi-nya, epistemologi-nya, maupun aspek aksiologi-nya. Epistemologi dengan pendekatan paradigma transendental atau profetik, baik dengan metode Al-ta‟wil al-ilmi, dari M. Amin Abdullah, yang mengintegrasikan metode bayani, irfani, dan burhani, atau metode integrasi ilmu dan value, dari Parvez Mansoor, merupakan metode yang tepat dalam mencari kebenaran untuk mencapai kebenaran dan kehidupan manusia yang lebih baik, cerah, harmonis, damai, sejahtera dan bahagia (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectkebenaranin_ID
dc.subjectparadigma transendentalin_ID
dc.titleEpistemologi Mencari Kebenaran Dengan Pendekatan Transendentalin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record