Pengembangan Teknologi Produksi Briket Kokas Lokal Murah Berbasis Pada Bahan Baku Lokal Guna Mencukupi Kebutuhan dan Peluang Pasar Bahan Bakar Padat
Abstract
Kegiatan yang diusulkan ini berawal dari permasalahan riil yang dialami oleh IKM mitra pada
khususnya dan IKM pengecoran logam pada umumnya, yaitu kesulitan produksi akibat mahal
dan langkanya bahan bakar berupa kokas impor dari Cina. Kejadian mahal dan langkanya kokas
impor dari Cina terjadi secara berulang sehinga memaksa para pengusaha mencari alternatif
bahan untuk proses produksi mereka. Dan untuk menjawab permasalahan tersebut, maka selama
5 tahun (2005 – 2010) telah dilakukan serangkaian penelitian kerjasama antara tim pengusul dan
IKM mitra untuk mencari briket kokas lokal berbahan dasar petroleum cokes yang tepat
digunakan di inudtri pengecoran logam. Dan berdasarkan hasil serangkaian penelitian tersebut,
didapatkan briket kokas lokal yang dipandang mampu secara laboratoris digunakan di industri
pengecoran logam, namun masih mempunyai kendala berupa mahalnya biaya produksi karena
harga bahan baku binder berupa aspal yang mahal (mencapai 20 % biaya produksi kokas) dan
masih tingginya ongkos energi untuk proses karbonasi dalam skala riil (proses karbonasi berkisar
sekisar 5 jam). Penelitian ini bertujuan untuk mencari bahan baku binder yang murah dan proses
karbonasi yang paling murah untuk menekan biaya produksi briket kokas lokal.
Kegiatan akan difokuskan pada penemuan bahan baku binder berupa tar yang didapatkan dari
asap cair proses karbonasi batubara dan limbah pertanian yang banyak terdapat di sekitar daerah
Ceper (sekam padi, limbah grajen kayu mahoni dan grajen kayu kelapa), dimana arang yang
dihasilkan dari proses karbonasi tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar proses karbonasi
briket kokas yang dibuat dengan cara gasifikasi. Kegiatan diusulkan dalam jangka waktu 3
tahun, dimana tahun 1 difokuskan pada upaya menemukan kondisi karbonasi yang optimal
secara laboratoris dari batubara dan limbah pertanian potensial terpilih sehingga didapatkan tar
yang baik untuk binder dan arang yang memiliki nilai kalor tinggi untuk proses karbonasi briket
kokas lokal. Hasil yang didapatkan dari kegiatan tahun 1 akan dilanjutkan pada tahun ke 2 dalam
bentuk scale up proses pembuatan tar terpilih, pada tahun ke 2 dilakukan uji secara laboratoris
proses gasifikasi arang yang dihasilkan untuk sumber energi proses karbonasi briket kokas. Pada
tahun ketiga akan dilakukan penelitian mengenai karakteristik briket kokas lokal yang dihasilkan
dan juga penelitian mengenai diversifikasi produk.
Hasil kegiatan penelitian akan dipublikasikan dalam jurnal internasional, jurnal nasional
terakreditasi, dipaparkan dalam seminar nasional, seminar internasional, serta akan didaftarkan
HKI. Output kegiatan diharapkan berupa prototype TTG pembuatan briket kokas murah dan
produk briket kokas untuk berbagai aplikasi penggunaan.