Show simple item record

dc.contributor.authorYusuf, Muhammad
dc.date.accessioned2015-04-20T05:40:35Z
dc.date.available2015-04-20T05:40:35Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.citationAnizar, 2009, Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta. Cok Gd Rai Padmanaba, 2006. Pengaruh Penerangan Dalam Ruang Terhadap Produktivitas Mahasiswa Desain Interior. http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/ dir.php, diakses pada tanggal 25 Agustus 2011 Gempur Santoso. 2004. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Prestasi Pustaka, Jakarta Handoko Riwidikdo, 2008. Statistik Kesehatan. Mitra Cendikia Press, Yogyakarta KEPMENKES RI, 2002. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja, http://www.hukum.unsrat.ac.id/men/menkes_261_1998.pdf, diakses pada tanggal 25 Agustus 2011 Pheasant, S, 1991. Ergonomics, Work and Health. Maryland: Aspen Publisher. Suma’mur, PK. 2009. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja, Sagung Seto, Jakarta. Tommy Kastanja, 2006, Perbaikan Gerakan Kerja Dokter Gigi Dengan Prinsip Ergonomi PT. Healthqual Indonesia (MAXIMA Healthcare Management), Seminar Nasional Ergonomi, Proceedingin_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5742
dc.description.abstractMata adalah alat visual merupakan pintu gerbang utama masuknya gambaran dari dunia luar dan menguasai sekitar 90% aktivitas kerja. Salah satu faktor yang berkaitan dengan fungsi mata sebagai alat visual yang mempengaruhi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang baik adalah pencahayaan. Mata dapat melihat sesuatu jika ia mendapat rangsangan dari gelombang cahaya, yaitu energi radiasi, yang bisa langsung berasal dari sumber sinar atau pantulan sinar yang mengenai mata, dengan satuan “Lux” atau Lumen/m2. Dalam suatu lingkungan kerja, warna digunakan dengan maksud untuk menciptakan kontras warna dan menciptakan efek psikologis lingkungan kerja yang optimal. Oleh karena itu pengaturan warna ruangan tempat kerja perlu diperhatikan serta disesuaikan dengan kegiatan kerja. Semakin sedikit kontras warna yang ditangkap oleh mata maka semakin baik efek yang ditimbulkan. Selain itu warna pencahayaan dan komposisi spektrumnya sangat penting dalam membandingkan dan mengkombinasikan warna. Setelah dilakukan uji statistik dengan metode Independent Samples T test melalui program SPSS diperoleh hasil 0,000. Hal ini berarti hasil tersebut signifikan karena <0,05, sehingga dapat dikatakan ada pengaruh antara intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada tenaga kerja, dibagian workshop mempunyai intensitas penerangan kurang dari standar sehingga mayoritas tenaga kerja mengalami kelelahan mata. Pencahayaan yang tepat cenderung mendorong pekerja untuk bekerja dan berprestasi lebih baik serta menurunkan kelelahan kerja. Oleh karena itu pencahayaan dalam suatu lingkungan kerja hendaknya disesuaikan dengan kemampuan visual pekerja.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectergonomiin_ID
dc.subjectkelelahan kerjain_ID
dc.subjectlingkungan kerjain_ID
dc.subjectpencahayaanin_ID
dc.subjectprestasi kerjain_ID
dc.titleEfek Pencahayaan terhadap Prestasi dan Kelelahan Kerja Operatorin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record