Pengendalian Persediaan Dua Eselon dengan menggunakan Metode Joint Economic Lot Size (JELS)
Abstract
Persaingan saat ini bukan lagi antar perusahaan melainkan antar rantai pasok. Salah satu perusahaan yang menghadapi hal ini adalah PT X (pihak pemasok), yang bergerak di bidang manufaktur busa poliuretan. Pihak pemasok dan pihak pembeli (pihak distributor) memiliki permasalahan terkait dengan belum adanya integrasi sehingga menyebabkan kedua pihak memiliki kebijakan masing-masing dalam mengendalikan persediaan. Perbedaan kebijakan inventori ini mengakibatkan total biaya pengendalian persediaan gabungan kedua eselon menjadi besar. Oleh karena itu, pada penelitian ini diusulkan metode pengendalian persediaan yang terintegrasi antara pihak pemasok dan pihak pembeli. Langkah pertama yang dilakukan adalah peramalan permintaan produk busa secara famili untuk periode yang akan datang dan kemudian diagregasi. Setelah itu, dilakukan perhitungan biaya pengendalian persediaan dengan metode yang diterapkan saat ini, yaitu economic production quantity (EPQ) di pihak pemasok dan periodik di pihak pembeli. Terakhir, dilakukan perhitungan biaya pengendalian persediaan usulan dengan menggunakan metode joint economic lot size (JELS). Dari hasil perhitungan, diperoleh total biaya pengendalian persediaan saat ini dan usulan masing-masing sebesar Rp6.216.650,50 dan Rp1.365.270,28 per bulan. Penerapan metode usulan ini menghasilkan integrasi hubungan antara pihak pemasok dan pihak pembeli dalam satu rantai pasok yang menyebabkan penurunan total biaya pengendalian persediaan sebesar Rp4.851.380,22 atau 78,04% per bulan.