Show simple item record

dc.contributor.authorNasution, Arman Hakim
dc.contributor.authorTontowi, Alva Edy
dc.contributor.authorShopa, Bertha Maya
dc.contributor.authorHartono, Budi
dc.date.accessioned2015-04-22T08:49:07Z
dc.date.available2015-04-22T08:49:07Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.citationAlmeida, L.B. and Moura, A.D., 2006, The Assessment of the Production Outsourcing Strategy in the Wood Furniture Industry of the Uba, Region (Brazil), through the Development of a Dynamic Model, IAAE 2006 Conference Proceedings. Aleixo, G.G,. & Tenera, A.B., 2009, New Product Development on High Tech Innovation Life Cycle, World Academy of Science Journal, Engineering and Technology, 34, pp.794-800. Beshah, B., Kitaw, D., & Gelan, M., 2013, Workstation Design in an Ethiopian Small Scale Leather Garment Industry, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 75, pp.434 – 442. Boediono, 1999, Teori Petumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, 4(1) , BPFE-UGM Chan, S.L, Ip, W.H. & Cho, V., 2011, A model for predicting customer value from perspectives of production attractiveness and marketing strategy, Expert Systems with Applications, 37, pp.1207–1215. David, F.R, 2002, Strategic Management: Concepts and Cases, Prentice Hall, 9th edition. Depdag (2008), Rencana Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2009-2015, kelompok kerja Indonesia Design Power-Departemen Perdagangan. Dutta, A. And Sridhar, V.(2003).Modlling Growth of Cellular Services in India: A Systems Dynamics Approach. Proceeding of the 36th Hawwai International Conference on System Sciences. Eshlaghy, A.T., Homayonfar, M., Aghaziarati, M., & Arbabiun, P., 2011, A Subjective Weighting Method Based on Group Decision Making For Ranking and Measuring Criteria Values, Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(12), pp. 2034-2040. European Commission (EC), 2010, Communicating research for evidence-based policy making, Directorate-General for Research. Kameyama, S., Kobayashi, H., & Soutake, T., 2001, Model for SME Sector Development, http://www.systemdynamics.org. Kemenkop dan UKM, 2012, Peran UMKM dalam Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemekop dan UKM. Koludrovic, T. and Petric, M., 2005, Creative Industry in Transition: Toward a Creative Economic ?, Culturelink Joint Publications Series, 8, Institute for International Relations Zaghreb. Mulyadi, D., 2010, Perkembangan Peta Penyusunan (Road Map) Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementrian Perindustrian. Nurcahyo, R., Maemunsyah, Y., Muslim, E. & Saparudin, 2011, Perancangan Strategi Pengembangan Industri di kabupaten Tangerang Berbasis Kompetensi Inti, Jurnal Manajemen Teknologi, 10(3). Purwaningsih, I., 2012, Penyusunan Strategi Pengembangan Industri Penyamakan Kulit di Yogyakarta, Jurnal Teknologi Pertanian UNIBRAW, 4(3), pp.155 – 168 Power & Jansson, 2006, Creative Directions – a Nordic Framework for Supporting the Creative Industries , Nordic Innovation Centre, Oslo, Norway. Purnomo, H., 2003, Model Dinamika Sistem untuk Pengembangan Alternatif Kebijakan pengelolaan Hutan yang Adil dan Lestari, Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vo. IX, No.2: 45-62 Schieritz, N. & Milling, P.M., 2003, Modelling the forest or Modelling the Trees, A Comparison System Dynamics and Agen-Based Simulation, 21st International System Dynamics Conference, New York, NY. Stoddard, J,D., & Evans, M., 2008, The Economic Impact of the Craft Industry in Western North Carolina, DESS Business Research, LLC. Suparwoko, 2010, Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Penggerak Industri Pariwisata, Simposium Nasional 2010: Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif UNCTAD, 2010, Creative Economy Report 2010, UNDP, UNCTAD, Geneve-New York. Wasito, H., 2010, Tantangan Lembaga Pendidikan Kejuruan Dalam Pengembangan Industri Kreatif, http://www.academia.edu. UNESCO, 2009, Measuring the Economic Contribution of Cultural Industries, UNESCO Institute for Statistics (UIS), Montreal, Canada Wasito, H., 2010, Tantangan Lembaga Pendidikan Kejuruan Dalam Pengembangan Industri Kreatif, http://www.academia.edu. Yoshimoto, M., 2003, The Status of Creative Industries in Japan and Policy Recommendations for Their Promotion, Social Development Research Group, NLI Researchin_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5799
dc.description.abstractPenentuan 1 (satu) produk unggulan fokus dari 2 (dua) produk unggulan prioritas, baik dalam kerangka metodologi penentuan Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) Kota/Kabupaten maupun penentuan Industri Ungulan (IU) Provinsi, merupakan langkah strategis dalam mengimplementasikan strategi operasional penguatan industri melalui pendekatan bottom-up sesuai konsep Bangun Industri Nasional 2025. KIID kota/kabupaten yang kemudian diseleksi menjadi Industri Unggulan Provinsi bagi pemerintah Provinsi tidak sekedar memilih/menentukan industri unggulan yang akan eksis dalam jangka pendek, tetapi juga perlu mempertimbangkan keungulannya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan metode alternatif yang mampu digunakan untuk memprediksi potensi pertumbuhan kinerja diantara pilihan IU yang ada. Metode eksisting yang sementara ini digunakan seperti FGD, SWOT, dan AHP memiliki kelemahan besar karena sangat tergantung pada subyektif pengambil keputusan. Metode alternatif yang tepat seharusnya selain mampu memprediksi potensi pertumbuhan kinerja kedepan, juga harus sesuai dengan permasalahan dan karakteristik industri yang diseleksi. Dalam kasus Industri Unggulan Provinsi DIY, metode alternatif tersebut harus mampu memprediksi potensi pertumbuhan yang sesuai dengan karakteristik industri kreatif, khususnya kerajinan kayu dan kulit.Paper ini bertujuan untuk membandingkan beberapa metode yang biasa digunakan dalam menentukan KIID/Industri Unggulan dengan metode simulasi. Metode yang tepat perlu mengakomodasi aspek-aspek yang menunjukkan karakteristik pada industri kreatif, seperti: kompleksitas, holistik, dinamika terhadap waktu, dan saling memberikan umpan balik.Dengan demikian, akan bisa diperoleh metode seleksi lebih tepat dalam menentukan 1 (satu) produk unggulan fokus dari 2 (dua) produk unggulan prioritas pada kasus KIID Kabupaten/Kota dan IU Provinsi. Selain untuk tujuan seleksi industri unggulan, metode alternatif ini bisa juga diaplikasikan untuk menganalisis prioritas dan proporsional kompetisi anggaran pemerintah dalam mengefektipkan pengembangan KIID Kabupaten/Kota dan IU Provinsi .in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectIndustri Unggulan/KIIDin_ID
dc.subjectkompetisi anggaranin_ID
dc.subjectmetode simulasiin_ID
dc.subjectproduk unggulan prioritasin_ID
dc.subjectproduk unggulan fokusin_ID
dc.titleMetode Alternatif Seleksi Industri Unggulan DIY Kelompok Industri Kreatif Berbasis Potensi Pertumbuhan Kinerjain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record