dc.identifier.citation | Bridger, 1995, Introduction to the Ergonomics, New York: Mc Graw Hill
Criswell, 2004, Introduction to Surface Electromyography, Second Edition, james and Bartlett Publishers
Criswell, 2011, CRAM’s Introduction to Surface Electromyography, Second Edition, Jones and Bartlett PublishersGrive, Pheasant, 1986).
Konrad, 2005, The ABC of EMG: A practical Introduction to Kinesiological Electromyography, Noraxon Inc. USA
Kroemer, K. H. E., 1991, Sitting at work: Recording and assessing body postures, designing furniture for computer workstations.
Lei, L. et. al., 2005, Risk factors for the prevalence of musculoskeletal disorders among chinese foundry workers, International Journal of Industrial Ergonomics, 35 (2005) 197-204
Mital & W. Karwowski (Eds.), Work space, equipment and tool design (pp. 93–109). Amsterdam: Elsevier.
Nurmianto, 1996, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya, Jakarta
Pratiwi, et al., 2011, Analisis Postur Kerja Operator Menggunakan Metode Strain Index dan Quick Exposure Checklist (QEC), Prosiding Seminar Nasional RAPI X UMS, ISSN 1412-9612, Hal. I.86-I.91,
Pratiwi, et al., 2014a, Evaluasi Penialain Resiko Postur Kerja pada Pekerja Gerabah, Prosiding Seminar Nasional IDEC UNS, Hal 18-24, ISBN: 978-602-70259-2-9
Pratiwi, et al., 2014b, Electromyography in Ergonomics, Prosiding Seminar Nasional Teknologi terapan 1, Hal I.32-I.38, ISSN: 2339-028X
Pratiwi, et al., 2014c, Letak Elektroda Elektromiografi pada Upper Extremity Muscle, Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN UII, Hal 118-123, ISBN 978-602-14272-1-7
Pratiwi, et al., 2015, Evaluasi Resiko Postur Kerja di UMKM Gerabah Menggunakan Metode Quick Exposure Checklist, Prosiding Seminar Nasional IENACO UMS, ISSN 2337-4349
Suma’mur, 1995, Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta | in_ID |
dc.description.abstract | Proses pembuatan gerabah meliputi lima stasiun kerja, yaitu: proses penggilingan untuk mencampur bahan baku, proses pembentukan, proses pembakaran, proses pengecatan dan finishing, proses pengepakan. Postur dan gerakan pekerja dalam proses tersebut berbeda tergantung dari produk gerabah yang dibuat. Variasi gerakan yang dihasilkan bergantung variasi produk yang dibuat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat database postur kerja bagian tangan dan bagian kaki pekerja pembuat gerabah.
Langkah penelitian yang dilakukan adalah dengan mengambil gambar postur kerja untuk lima stasiun kerja menggunakan kamera video, gambar di capture selang 5 detik, dihasilkan proses penggilingan 80 capture, proses pembentukan 262 capture, proses pembakaran 14 capture, proses pengecatan dan finishing 28 capture, proses pengepakan 10 capture. Dari hasil capture tersebut, kemudian dipilih postur bagian kaki yang benar-benar berbeda, sehingga postur itulah yang digunakan untuk penilaian kekuatan otot dan penilaian kenyamanan postur.
Hasil yang diperoleh adalah postur bagian kaki terdapat 5 posisi duduk yaitu: duduk netral, duduk dengan kaki ditekuk, duduk pakai dingklik, duduk slonjor kaki ditekuk dan duduk ‘dhodhok’ jw. Penentuan otot yang berpengaruh terhadap posisi duduk tersebut adalah: Vastus Lateralis (VL), Vastus Medialis (VM), Tibialis Anterior (TA), Gastronemius-medial part (GM), Soleus Muscle (SM), Rectus Fumoris (RF). Kemudian dilakukan pengukuran kekuatan otot bagian kaki menggunakan alat elektromiografi, dari hasil sinyal elektromiografi dihitung root mean square (RMS). Selanjutnya responden mengisi kuisioner kenyaman postur kaki. Hasil pengukuran kuisioner menunjukkan bahwa postur duduk paling nyaman hingga paling tidak nyaman berurutan adalah: postur duduk pertama, kedua, keempat, ketiga dan kelima. | in_ID |