Implementasi Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pemerolehan Bahasa Melalui Metode Pembiasaan di Sekolah
Abstract
Pembelajaran tidak hanya berlaku di sekolah saja, namun di luar lingkungan sekolah, pembelajaranpun berlaku dalam hal apapun. Dimana yang kita ketahui tentang pembelajaran adalah sesuatu yang secara sengaja atau tidak sengaja diperoleh dari pengalaman untuk perubahan segala tingkah laku ke arah yang lebih baik. Atau sebuah proses belajar dari pengalaman hidup yang berlaku untuk perbaikan diri. Pembelajaran bahasa dan pemerolehan bahasa merupakan dua hal yang berbeda, karena pembelajaran bahasa sendiri menyangkut dengan proses, upaya, aktivitas, dan kemauan seseorang untuk belajar dan memahami bahasa Indonesia, sedangkan pemerolehan bahasa adalah potensi yang dibawa sejak lahir selain potensi akal dan pikiran potensi bahasa pun sudah ada, sehingga manusia sejak lahir ke bumi secara tidak sadar dari umur 2 Tahun ke atas bisa memperoleh bahasa tanpa melalui proses pembelajaran. Sebagaimana Chomsky mengatakan bahwa manusia itu sejak lahir telah dilengkapi dengan kemampuan “nurani” yang memungkinkan manusia itu mempunyai kemampuan berbahasa. Dengan kata lain, manusia telah diciptakan menjadi mahluk berbahasa. kemudian dikembangkan melalui pemerolehan bahasa dan pembelajaran bahasa. Prisip-prinsip pembelajaran bahasa dan pemerolehan bahasa selain berbeda juga keduannya saling menunjang dalam pembelajaran dan pengembangan bahasa Indonesia. Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut yaitu 1) Humanisme, 2) Progresivisme, 3) Rekonstruksionisme, dan 4) Sibernetik. Prinsip pembelajaran bahasa ditinjau dari pemerolehan bahasa yaitu 1) Behaviorisme, 2) Natifisme, 3) Kognitivisme, dan 4) Interaksionisme. Implementasi prinsip-prinsip tersebut menggunakan metode pembiasaan untuk proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa dapat dipahami secara luar biasa dan efektif.