Show simple item record

dc.contributor.authorSuseno, Miftahun Ni’mah
dc.date.accessioned2015-12-19T02:02:41Z
dc.date.available2015-12-19T02:02:41Z
dc.date.issued2014-05-24
dc.identifier.citationAmerican Educational Research Association, American Psychological Association, & National Council on Measurement in Education. (1999). Standards for educational and psychological testing. Washington, DC: Author Azwar, S (2013). Reliabilitas dan validitas-edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Cronbach, L. J., & Meehl, P. E. (1955). Construct validity in psychological tests. Psychological Bulletin, 52, 281-302. Goodwin, L.D. & Leech, N.L. (2003). The meaning of validity in the new standards for educational and psychological testing: Implications for measurement courses. Measurement and Evaluation in Counselin and Development, 36, 181-191. Linn, R.L, Grondlund, N.E. (2000). Measurement and assessment in teaching. Eighth edition. New Jersey: Merril an imprint of Prentice Hall. Messick, S. J. (1995). Validity of psychological assessment: Validation of inferences from persons' responses and performances as scientific inquiry into score meaning. American Psychologist, 50(9), 741-749.in_ID
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6399
dc.description.abstractValiditas bukan merupakan bagian dari instrumen pengukuran, namun lebih melekat pada interpretasi serta penggunaan skor yang dihasilkan tes pada subjek yang relevan. Dapat juga dikatakan bahwa validitas dibuktikan dengan diperolehnya kecocokan empirik antara interpretasi skor dan penggunaannya, serta terkait pula dengan dasar teoritik atribut tujuan ukur sebagai rasionalisasi. Pengukuran merupakan kegiatan yang lazim, bahkan rutin dilakukan dalam dunia psikologi dan pendidikan. Banyak penelitian yang menggunakan validitas aitem sebagai justifikasi valid tidaknya skor yang dihasilkan oleh alat ukur yang digunakan dalam penelitian dalam bentuk korelasi aitem-total atau korelasi aitem-total terkoreksi (corrected item-total correlation). Namun persoalan validitas tidak sesederhana itu, namun proses validasinya dilakukan terhadap hasil ukur sehingga bisa membuktikan konstrak yang dikembangkan betul-betul berlaku pada subjek yang menjadi tujuan ukur. Proses pengujian validitas isi salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan pengujian validitas konstrak dapat dianalisis dengan metode Explanatory Factor Analysis (EFA) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Namun hal yang lebih penting bukanlah proses pengujian validitas tetapi lebih kepada interpretasi skor hasil validitas. Validitas adalah ringkasan evaluatif baik dalam bentuk bukti atau konsekuensi interpretasi dan penggunaan skor hasil tes. Pada saat ini yang lebih diutamakan adalah interpretasi skor hasil tes berdasarkan hasil pengujian validitas.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectvaliditas isiin_ID
dc.subjectvaliditas konstrakin_ID
dc.subjectinterpretasi hasil pengujian validitasin_ID
dc.titlePengembangan Pengujian Validitas Isi dan Validitas Konstrak: Interpretasi Hasil Pengujian Validitasin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record