dc.identifier.citation | Adharta (2013). Toilet. Retrieved on June 5, 2014 from: http://adharta.com/2013/04/20/toilet/ Bandura, Albert (1986). Social Foundations of Thought and Action: A Social Cognitive Theory. New Jersey: Prentice-Hall, Inc Belgutay, Julia (2012). Why Paper Qualifications are No Longer Enough. Tesconnect, January 27, 2012. Retrieved from http://www.tes.co.uk/article.aspx?storycode=6169505 Campbell, Jackie; V. Bell; S.C. Armstrong; J. Horton; N. Mansukhani; H. Matthews dan A. Pilkington (2009). The Impact of the Duke of Edinburgh’s Award on Young People. Final Report presented to the Project Steering Group. Centre fo Children and Youth School of Social Sciences, The University of Northampton Park Campus, Northampton NN2 7AL. Retrieved on February 15, 2014 from: nectar.northampton.ac.uk/2447/1/Final_report_master_document.pdf James, Rachel (2010). Sustainable Behavior: A Guide to Successful Communication. Berkeley bright green, Office of sustainability. University of California, Berkeley. Majdi, M. Zainul (2014). Lomba Desa Bersih Sehat di Kecamatan Kempo. Kampung Media. Retrieved on June 3, 2014 from: http://pemerintahan.kampung-media.com/2014/05/07/lomba-desa-bersih-sehat-di-kempo-2911 McMenamin, Andrew (2011). Buku Pedoman The International Award for Young People. 2nd Indonesian Edition. The Duke of Edinburg’s Award International Association. Network for Business Sustainability (2013). Driving Social Change: Best Practice for Business Leaders and Social Entrepreneurs. London, Canada: Network for Business Sustainability. Retrieved from www.nbs.net/knowledge Propst, Dennis B. & R.A. Koesler (1998). Bandura Goes Outdoors: Role of Self-Efficacy in the Outdoor Leadership Development Process. Leisure Sciences, Vol. 20, h. 319-344. Sim, Jack. (2003). Message from Jack Sim. Restroom Association (Singapore) Newsletter, January. Retrieved on June 5, 2014 from: http://www.metroped.org/admn/ras_newsltr03jan.pdf Shinta, Arundati. (2014). Kepatuhan pada Peraturan pada Anak-anak Muda: Hasil dari Pendidikan Karakter. Materi persentasi pada Temu Ilmiah Nasional V APSIFOR HIMPSI yang diselenggarakan oleh Asosiasi Psikologi Forensik, dengan tema Peranan Psikologi Forensik dalam Penerapan Restorative Justive dan Viktimologi. Temu Ilmiah Nasional ini diadakan di Bali pada 28 Februari 2014. Shinta, Arundati; Bimono dan E. Listiari (in press, 2014). Membangun Situasi Kerja yang Lebih Sehat pada Karyawan di Organisasi yang Lemah Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah. Materi Konferensi Nasional II Fakultas Psikologi Universitas YARSI Jakarta, 21 Juni 2014. Van Wijk, Christine dan T. Murre (n.d.). Motivating Better Hygiene Behavior: Important for Public Health Mechanisms of Change. UNICEF. Retrieved on June 5, 2014 from www.unicef.org/wash/files/behav.pdf Vemale.com (2012). Petugas Kebersihan yang Berhasil Kuliah di Harvard. Vemale.com. August 28, 2012. Retrieved on June 5, 2014 from: http://www.vemale.com/inspiring/lentera/14291-petugas-kebersihan-yang-berhasil-kuliah-di-harvard.html Zhou, Jing dan J.M. George (2001). When Job Dissatisfaction Leads to Creativity: Encouraging the Expression of Voice. Academic of Management Journal. Volume 44, Number 4, h. 682-696. | in_ID |
dc.description.abstract | Tujuan tulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang strategi menumbuhkan karakter tangguh pada mahasiswa melalui kegiatan membersihkan jamban universitas. Tulisan ini berdasarkan pengamatan pada kondisi jamban-jamban universitas yang kotor, sehingga mahasiswa enggan menggunakannya dan terpaksa menahan diri bila ingin buang air. Dampaknya adalah proses belajar menjadi terganggu. Pihak yang terganggu lainnya yaitu karyawan, dosen, dan para tamu universitas. Petugas kebersihan universitas tidak bekerja dengan efektif, karena manajemen universitas lemah dan hanya berkutat pada cara-cara untuk bertahan hidup. Solusi yang ditawarkan adalah mengajak mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan karakter bertaraf internasional IAYP (International Award for Young People). Salah satu kegiatan program tersebut adalah pelayanan masyarakat. Operasionalisasi kegiatan adalah mahasiswa membersihkan jamban sebagai bentuk kegiatan pelayanan masyarakat. Mahasiswa membersihkan jamban paling tidak sekali dalam seminggu, dan dilakukan selama 12 minggu. Apabila kegiatan itu dilakukan sebagai pilihan spesialisasi, maka mahasiswa melakukannya selama 24 minggu (untuk pendidikan karakter level perunggu). Alasan melibatkan mahasiswa IAYP adalah perilaku membersihkan jamban selalu dipersepsikan buruk (misalnya sebagai bentuk hukuman). Padahal sebenarnya membersihkan jamban secara teratur merupakan pembentukan kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat. Dampak program IAYP adalah jamban menjadi lebih terawat, proses belajar mengajar menjadi lebih lancar, persepsi buruk tentang perilaku membersihkan jamban berubah menjadi positif, karakter mahasiswa terbentuk menjadi lebih tangguh, dan mahasiswa mendapatkan penghargaan pendidikan karakter tingkat internasional. | in_ID |