dc.contributor.author | Zeffitni | |
dc.contributor.author | Anasiru, Triyanti | |
dc.contributor.author | Abu, Asnah | |
dc.date.accessioned | 2015-12-21T04:58:26Z | |
dc.date.available | 2015-12-21T04:58:26Z | |
dc.date.issued | 2015-05-19 | |
dc.identifier.citation | Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral. 2001. Penataan Zona Konservasi Air Bawah Tanah di Kabupaten Nganjuk. Laporan Akhir. Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur Kerjasama dengan Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Pusat Lingkungan Geologi.2007. Kumpulan Panduan Teknis Pengelolaan Airtanah. Pusat Lingkungan Geologi. Bandung. Reed, B.J. 2008. Jumlah Air Minimal Yang Dibutuhkan Untuk Keperluan Rumah Tangga. WHO Regional Office For South East Asia. New Delhi. Diterima 15 Juli 2009, dari http://www.whosea.org. The Sphere Project. 2004. Humanitarian Charter and Minimum Standards in Disaster Response. The Sphere Project: Geneva, Switzerland. Diterima 27 Juni 2009, dari http://www.sphereproject.org. Vrba, J and Zoporozee, A. (1994). Guidebook of Mapping Groundwater Vulnerability. International Contributions to Hydrogeology. Volume. 16, 1994. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2459-9727 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/6429 | |
dc.description.abstract | Target MDGs pada tahun 2015 sekitar 68,9% penduduk perkotaan terlayani jaringan air minum dan pada tahun 2025 ditargetkan 100% kawasan perkotaan terlayani oleh air minum. Hal tersebut juga menjadi fokus utama bagi pemerintah Kota Palu. Tujuan penelitian ini: 1). mengkaji potensi airtanah bebas dan tertekan berdasarkan berdasarkan karakteristik airtanah pada setiap satuan hidromorfologi dan hidrogeologi, dan 3). menyusun pola arahan spasial manajemen pemanfaatan airtanah untuk kebutuhan domestik di Kota Palu. Metode Penelitian: Model analog relasi dan numerik, dengan mengkombinasikan model sistem akuifer dan sistem informasi geografi lingkungan fisik airtanah. Hasil Penelitian: 1). Dengan menggunakan parameter luasan area, tebal akuifer dan hasil jenis, ketersediaan airtanah statis di CAT Palu berjumlah + 19.552.823, 80 m3. Agihan airtanah statis di bagian timur sejumlah 13.239.480,76 m3 dan di bagian barat sejumlah 6.313.343,04 m3, 2). Kebutuhan air bersih di daerah perkotaan (Kecamatan Palu Selatan) pada tahun 2025 diperkirakan paling tinggi dibandingkan daerah lainnya. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | airtanah | in_ID |
dc.subject | cekungan | in_ID |
dc.subject | air minum | in_ID |
dc.title | Studi Pelayanan Air Minum dalam Rangka Mencapai Target MDGs di Kota Palu | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |