Show simple item record

dc.contributor.authorPramono, Amelia
dc.date.accessioned2015-12-21T05:35:52Z
dc.date.available2015-12-21T05:35:52Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationAPA. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorder (Fourth Edition). Washington, DC : American Psychiatric Association. Borrego, J., Jr., Urquiza, A. J., Rasmussen, R. A., & Zebell, N. (1999). Parent-child interaction therapy with a family at high risk for physical abuse. Child Maltreatment Brinkmeyer, M., & Eyberg, S. M. (2003). Parent-child interaction therapy for oppositional children. In A.E. Kazdin & J. R. Weisz (Eds.), Evidence-based psychotherapies for children andadolescents. New York: Guilford. Brestan, E. V., Balachova, T., et al. (2004). Parent-child interaction therapy with physically abusive parents: Efficacy for reducing future abuse reports. Journal of Consulting and Clinical Psycholog Capage, L. C., Bennett, G. M., & McNeil, C. B. (2001). A comparison between African American and Caucasian children referred for treatment of disruptive behavior disorders. Child & Family Behavior Therapy, 23(1), 1-14. Chaffin, M., Silovsky J. F., Funderburk, B., Valle, L. Costello EJ, Mustillo S, Erkanli A et al (2003). Prevalence and development of psychiatric disorders in childhood and adolescence. Archives of General Psychiatry Pliszka, S. R. (2009). Treating ADHD and comorbid disorders: Psychosocial and pharmacological interventions. New York, NY: The Guilford Press Mc Cabe, K. M, Hough, R., Wood, P.A & Yeh, M. (2001) Childhood and adolescent onset child antisocial behaviour : A test of the developmental taxonomy. Journal of Abnormal Pschology, 283-305 Quy, Stringaris (2012). Oppositional Defiant Disorder. Institute of Education, Thomas Coram Research Unit, London, UK Santler, J, M. (2002). Assesment of children behavioral and clinical applications (Fourth Edition). San Diego: Inc Sugiono. (2007). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sunanto, J., Takeuchi K., & Nakata , H. (2005). Pengantar penelitian dengan subjek tunggal. University of Tsubaka. Yin, R. (2003). Case study research design and method. London.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-2-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6433
dc.description.abstractMenghadapi masalah perilaku menentang pada anak tidak dapat diatasi dengan sikap reaktif dan keras dari orang tua. Orang tua akan mengalami kegagalan dalam memperbaiki masalah penyimpangan perilaku anak dan intensitas penyimpangan akan semakin meningkat. Apabila keadaan ini dibiarkan maka interaksi anak dengan orang tua menjadi semakin buruk dan dapat menyebabkan gangguan yang signifikan dalam fungsi sosial maupun akademik anak. Gangguan ini memiliki hubungan yang kuat dengan gangguan perilaku lain yang muncul seperti ADHD,CD dan depresi pada masa perkembangan anak selanjutnya. Masalah penyimpangan perilaku menentang atau gangguan menentang oposisional (oppositional defiant disorder) atau ODD adalah suatu pola negativistik, permusuhan dan perilaku menentang yang terus menerus tanpa adanya pelanggaran yang serius terhadap norma sosial atau hak orang lain. Gejala yang paling sering dari gangguan menentang oposisional adalah yang berikut ini: sering kehilangan kendali, sering berdebat dengan orangtua, sering secara aktif menentang atau menolak mematuhi permintaan atau peraturan orang tua, sering dengan sengaja melakukan hal lain untuk mengganggu orang lain, dan sering menyalahkan orang lain karena kesalahannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi gejala perilaku menentang pada anak dengan menggunakan parent child interaction therapy. Data tentang anak yang mengalami gejala gangguan perilaku menentang diperoleh melalui observasi dan wawancara yang kemudian disesuaikan dengan karakteristik pada DSM-IV TR. Subyek dalam penelitian ini adalah satu orang Ibu dari anak yang mengalami gejala perilaku menentang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain subyek tunggal (single-subject experimental design). Intervensi diberikan sebanyak 14 sesi agar interaksi ibu dan anak menjadi lebih baik dan ibu memiliki ketrampilan dalam mengasuh anaknya yang mengalami gejala gangguan perilaku menentang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memperbaiki pola interaksi antara ibu dengan anak yang diperoleh dari parent child interaction therapy, dapat mengurangi perilaku menentang pada anak.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectPerilaku Menentang (Oposisional Behaviour)in_ID
dc.subjectParent Child Interaction Therapyin_ID
dc.titleEfektifitas PCIT (Parent Child Interaction Therapy) Untuk Gangguan Perilaku Menentang Pada Anakin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record