Show simple item record

dc.contributor.authorNa’imah, Tri
dc.contributor.authorHapsari, Melati Ismi
dc.contributor.authorDwiyanti, Retno
dc.date.accessioned2015-12-21T06:24:46Z
dc.date.available2015-12-21T06:24:46Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationBelawati,T., dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar . Jakarta: Pusat Penerbitan UT. Ibrahim, R, (2005), Perencanaan Pengajaran, Bandung : Rineka Cipta Kemendiknas, (2010). Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Tidak diterbitkan. Kilpatrick,W. (1992). Why Johny Can’t Tell Right From Wrong. Simon & Schuster, Inc. New York Naimah, T., (2014), “Internalisasi Karakter Sosial Melalui Budaya Sekolah”, dalam prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP tahun 2014 :Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal, LPPM Univ. Muhammadiyah Purwokerto, 6 September 2014 Ruyadi, Y., (2010), ” Model pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal (penelitian terhadap masyarakat adat kampung benda kerep Cirebon provinsi jawa barat untuk pengembangan pendidikan karakter di sekolah)”, Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010 Sadiman, A., ( 2010). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada Satori, Dj., ( 2008) . Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka Sumaatmadja, N. (2002). Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi. Bandung : Alfabeta. Sujamto, (1992), Otonomi, Birokrasi, Partisipasi. Semarang: Dhara Prize. http://panginyongan.blogspot.com/2008in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-2-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6449
dc.description.abstractPendidikan karakter dengan berbasis budaya lokal penting diselenggarakan sejak dini. Salah satu ungkapan nilai kultural masyarakat Jawa Tengah adalah wayang kulit. Wayang gagrag banyumasan mempunyai ciri khas tersendiri dengan tokoh Bawor. Bawor mempunyai nuansa kerakyatan yang kental sebagaimana karakter masyarakatnya, yaitu jujur dan terus terang, ekspresif dan sifatnya lebih bebas, sederhana, lugas dan mampu bertahan. Memasukkan wayang dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di TK, akan mempunyai dampak yang positif, bukan saja bagi upaya pelestarian budaya lokal, akan tetapi juga untuk kepentingan pendidikan karakter. Karakter yang termuat dalam wayang dapat diinternalisasi melalui bahan ajar dan media pembelajaran di semua aspek perkembangan.Tujuan dari kegiatan ini adalah : 1) Memberikan pengetahuan teoritis tentang pendidikan karakter di TK, 2) Melatih guru membuat media wayang BAWOR. Kelompok sasaran adalah guru-guru dari Ikatan Guru Bustanul Athfal Banyumas dan IGTKI kecamatan Purwokerto Timur. Kegiatan yang sudah terlaksana adalah : 1) pelatihan tentang pendidikan karakter di TK, 2) Pelatihan membuat media wayang BAWOR. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan pemberian tugas. Luaran yang sudah dihasilkan kegiatan ini adalah : 1) peningkatan pemahaman tentang pendidikan karakter di TK yang ditunjukkan dengan hasil post tes. 2) Peningkatan keterampilan dalam membuat media wayang BAWOR, yaitu dari aspek komposisi warna, kerapian dalam pengguntingan, kerapian dalam pewarnaan, dan ketepatan bentuk bawor.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectwayangin_ID
dc.subjectbanyumasanin_ID
dc.subjectpendidikan karakterin_ID
dc.titleBanyumasan Untuk Pendidikan Karakter di Taman Kanak-Kanakin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record