Dampak Kekerasan Pada Perkembangan Pekerja Anak Dampingan LSM Obor Timor Ministry di Kupang
Abstract
Masalah anak bekerja untuk membantu menafkahi keluarga adalah fenomena yang terlihat menonjol di kota Kupang, NTT (Nusa Tenggara Timur). Setiap tahunnya, jumlah pekerja anak di Kota kupang semakin meningkat. Masalah ini menjadi penting untuk diteliti karena hak mereka sebagai seorang anak tidak terpenuhi dengan maksimal dan sekaligus menghambat tumbuh kembang anak pada aspek fisk, kognitif, psikologis, dan sosial. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jenis kekerasan yang dialami dan dampak kekerasan dalam perkembangan diri pekerja anak. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang pekerja anak, 3 orang fasilitator pekerja anak, 2 orang keluarga dari pekerja anak, dan 2 orang teman sebaya dari pekerja anak. Sumber data dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa subjek mengalami berbagai jenis kekerasan yaitu kekerasan fisik, psikologis, eksploitasi, dan pengabaian. Keluarga subjek sering mencubit, memukul, menendang, menghina, memaki, dan berkata-kata tidak sopan. Teman sebaya di sekolah juga sering mengejek keadaan subjek yang berasal dari keluarga miskin dan menolak untuk berteman. Ketika subjek sedang bekerja, mereka juga sering mendapatkan penolakan, ejekan, dan hinaan dari tetangga serta masyarakat. Dari berbagai jenis kekerasan yang dialami itu menimbulkan efek pada perkembangan subjek. Dampak kekerasan yang sangat terlihat pada diri subjek yaitu pemalu, kurang percaya diri, memiliki sifat agresif baik secara verbal dan non verbal. Walaupun seperti itu, setiap subjek ini memiliki kelebihan dan cita-cita yang baik. Dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan penyusunan program intervensi psikologi untuk mengatasi dampak kekerasan pada pekerja anak.