dc.identifier.citation | Asa, Abidin, Trigunarsyah., 2005 “Pemetaan Model Sistem Manajemen Mutu Untuk Jasa Konstruksi di Indonesia”, Jurnal Teknik Sipil ITB. Ho, S.K.M.,”Is The ISO 9000 Series for Total Quality Management?”, MCB University Press, 1996. Latief, Utami., 2009, “ Penerapan Pendekatan Metode Six Sigma Dalam Penjagaan Kualitas Pada Proyek Konstruksi”, Makara, Teknologi, Vol. 13, No. 2. Nugroho, Bisri, Anwar., 2012 “ Kajian Terhadap Implementasi Manajemen Mutu Pada Pengelolaan Proyek Perumahan”, Jurnal Rekayasa Sipil, Vol. 6, No. 2. Pamulu, Husni., 2005 “Studi Implementasi ISO 9000 : 2000 pada Perusahaan Konstruksi di Makasar”, Jurnal Teknik Sipil Vol. 12, No. 3. Garcia-Ochoa, F. F. and Gomez, E., (2004), "Theoretical prediction of gas-liquid mass transfer coefficient, specific area and hold-up in sparged stirred tanks" Chemical Engineering Science, Vol. 59 (12) pp. 2489-2501. Arditi, D., & Gunaydin, HM., 1997 “TQM in Construction Process”, International Arikunto, Suharsimi. 2002. ProsedurPenelitian. Penerbit.PT RinekaCipta. Jakarta Barrie, R.S., & Paulson, B.C. 1995. “Manajemen Konstruksi Profesional”. Jakarta : Penerbit Erlangga. Gaspersz, Vincent. 2003. “ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement”. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Iskandar Indranata, “Panduan Penerapan ISO 9001:2000”, Penerbit Graha Ilmu, 2007 Property Plus.,“Strategi Membangun Bisnis Developer Property”,Penerbit UFUK PRESS,2012. Suharto, I. “Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasiaonal) Jilid 1”. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2001. Tjiptono, F., & Diana, A.,”Total Quality Management” Penerbit Andi Offset, 2003. Wah,Lam Siew., Min, Low Chin & Ann, Teng Wye., “ISO 9000 IN CONSTRUCTION”, McGraw-Hill, 1997. Anonim, “UU No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 534/KPTS/M/2001. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia No. 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman teknis Pembangunan Rumah Sehat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 32/PERMEN/M/2006. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. | in_ID |
dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk Di Indonesia yang cukup pesat tiap tahunnya serta peningkatan kondisi ekonomi masyarakat yang semakin membaik mengakibatkan kebutuhan masyarakat meningkat. Permintaan akan perumahan semakin meningkat maka berdampak pada pembangunan dunia konstruksi khususnya sektor perumahan yang semakin meningkat. Kualitas dari pengembang diharapkan terpengaruh secara positif jika menggunakan standarisasi sistem manajemen mutu yang berlaku ISO 9001:2008 sebagai standar manajemen. Permasalahan yang diangakat adalah bagaimana sistem manajemen mutu yang sudah dilaksanakan oleh pengembang skala menengah ke atas, dan apakah sistem manajemen mutu yang diterapkan itu merupakan sistem manajemen mutu yang berbasis ISO 9000. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengembang yang berada pada grade kelas menengah ke atas dan berada di kawasan Kota Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yang berdasarkan wawancara langsung dengan pihak developer yang terkait. Faktor-faktor yang terdapat dalam wawancara tersebut merupakan 8 fokus utama ISO 9000 yaitu fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan seluruh jajaran perusahaan/organisasi, pendekatan proses, pendekatan sistem manajemen, perbaikan secara berkelanjutan, pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan, kerjasama yang menguntungkan dengan pemasok. | in_ID |