Batu Bata Berkonstruksi
Abstract
Dinding batu bata banyak digunakan pada gedung rumah tinggal, gedung perkantoran, gedung sekolah, gedung tempat ibadah. Seiring dengan perkembangan desain batu bata harus mampu mengatasi permasalahan yang timbul akibat faktor alam, iklim maupun ancaman lain yang bersifat merusak dinding batu bata. Kerusakan yang terbesar dialami pada dinding adalah retak-retak pada dinding. Hasil analisis retak pada dinding batu bata sering terjadi pada letak siar pada batu bata yang lurus. Sehingga mengakibatkan ikatan yang tidak sempurna. Peneliti berusaha menganalisis kejadian yang ada dan berusaha mengatasi retak-retak yang terjadi. Hasil dari analisis, peneliti mencoba mendesain batu bata berkonstruksi. Maka desain batu bata yang diusulkan oleh peneliti adalah berbentuk huruf Z dan Z berkait. Gambaran desainya adalah membuat desain aga siar tidak lurus sampai pada dinding dalam maka pada pertengahan lebar batu bata dibuat takikan. Sehingga ujung batu bata tidak akan tembus pada sisi dalam. Hal ini mengakibatkan siar horisontal tidak segaris. Siar horisontal yang tidak segaris akan menghambat retak sampai pada dinding sebaliknya. Batu bata berkonstruksi model “Z berkait” selain menahan retak diharapkan akan menambah ikatan antar batu bata. Hasilm dari uji compressiontest machine adalah mempunyai kuat tekan mencapai 52.50 kg/cm2 dan minimal 50 kg/cm2. Sedangkan penempatan Posisi kait tersebut adalah berada pada ujung-ujung batu bata. Peneliti berasumsi dengan pemakaian batu bata berkontruksi retakan pada dinding akan tertahan oleh konstruksi batu bata.