dc.identifier.citation | Badan Standardisasi Nasional. (2002a). “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 1726-2002”, Badan Standardisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. (2002b). “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002”, Badan Standarisasi Nasional. Computers and Structures, Inc. (2008). “ETABS 9 User Guide”, Computers and Structures, Inc., University Ave Berkeley CA, 94704. Imran, I., Hendrik, F. (2010). “Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa Berdasarkan SNI 03-2847-2002”. Bandung Penerbit ITB. Meyta, E.A. (2014). “Analisis Dinamik Respon Spektrum Dan Riwayat Waktu Untuk Gedung Beton Bertulang Dengan Dua Tower”, Tugas Akhir (tidak dipublikasikan), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Standar Kontruksi Bangunan Indonesia. (1987). “Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung”, Standar Kontruksi Bangunan Indonesia. URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Samudra_Hindia_2004, diakses tanggal 27 Agustus 2013. URL: http://buildingindonesia.biz/2010/11/10/the-peak-at-sudirman-apartemen-kembar-tertinggi-di-dunia-berada-di-jakarta, diakses 1 September 2013. URL: http://www.ilmusipil.com/pengertian-beton, diakses tanggal 1 September 2013. URL: http://www.perencanaanstruktur.com/2011/11/analisis-gempa-dinamik-time-history.html, diakses tanggal 5 Januari 2014. URL: http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/sejarah-gempa-el-centro-yang-dijadikan.html, diakses tanggal 5 Januari 2014. URL: http://sohopancoranjakarta.blogspot.com, diakses tanggal 11 Mei 2014. | in_ID |
dc.description.abstract | Struktur bangunan tinggi yang terdiri lebih dari satu gedung (tower), sebagai contoh dalam studi kasus ini adalah dua gedung, terkadang untuk menghubungkan dua gedung tersebut diperlukan dua atau lebih balok skybridge. Adanya balok skybridge berdampak pada perilaku kekakuan struktur gedung secara umum, khususnya akibat adanya beban lateral, sebagai contoh beban gempa. Tujuan penelitian dalam tulisan ini adalah melakukan analisis struktur gedung beton bertulang menggunakan SRPMM dengan menggunakan metode analisis dinamik respon spektrum dan analisis riwayat waktu. Struktur gedung yang direncanakan adalah gedung beton bertulang yang memiliki dua tower dengan jumlah lantai berbeda yang dihubungkan oleh balok skybridge atau jembatan penghubung. Gedung diasumsikan berada dalam wilayah gempa 3 dengan kondisi tanah lunak. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa untuk mengetahui perilaku kekakuan masing-masing struktur gedung yang mana memberikan dampak terhadap kekakuan struktur secara keseluruhan, maka pemodelan struktur baik itu tanpa balok skybridge (gedung di-analisis secara terpisah) maupun struktur dengan balok skybridge (gedung di-analisis secara satu kesatuan) sangat diperlukan. Hal ini berdampak pada distribusi gaya-gaya dalam yang bekerja pada komponen-komponen strukturnya. | in_ID |