Rancangan Laboratorium Beton Karet (Rubcret) sebagai Bahan Interlayer
View/ Open
Date
2015-05-19Author
Ngii, Edward
Satyarno, Iman
Suparma, Latif Budi
Siswosukarto, Suprapto
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya peningkatan kapasitas struktur perkerasan beton dengan cara overlay senantiasa diperhadapkan pada masalah retak refleksi dikarenakan volume beban yang tinggi. Penggunaan interlayer dalam sistem overlay dianggap sebagai metode yang efisien dari segi kinerja dan biaya. Namun sampai saat ini belum ada bahan yang memberikan solusi sempurna untuk mencegah retak refleksi. Oleh karenanya pengembangan bahan-bahan interlayer masih terus dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sifat-sifat mekanis beton karet (rubcret) sebagai bahan interlayer. Bahan beton karet terdiri dari semen portland tipe I, pasir alami, karet serutan (bj 1,137 kg/m3 dan berat satuan 451 kg/m3) merupakan hasil vulkanisir ban lolos No.4, dan air PDAM. Mix design beton karet mengacu pada ASTM C270-57T dengan syarat konsistensi mortar 70-115%. Beton karet dirancang dengan kadar semen 400 kg/m3 dengan 5 variasi serutan karet terhadap pasir berdasarkan volume yaitu 40%:60%, 30%:70%, 20%:80%, 10%:90%, and 0%:100%. Tiap variasi dibuat 3 benda uji tekan (silinder 150×300 mm) dan 3 benda uji lentur (balok 600×150×150 mm) dengan total benda uji sebanyak 30 buah. Pengujian dilakukan setelah beton telah berumur 28 hari menggunakan standar SNI 1974:11 (uji tekan) dan third point loading sesuai standar SNI 4431:2011 (uji lentur). Analisis dilakukan terhadap nilai kuat tekan, kuat lentur, nilai modulus dan subgrade reaction. Hasil penelitian memperlihatkan adanya penurunan sifat mekanis beton karet terhadap kontrol (tanpa karet). Beton karet sebagai bahan interlayer dengan fungsi pondasi (base), diperoleh pada penggunaan karet serutan antara 20-40%. Sedangkan untuk fungsi subbse penggunaan diatas 40% masih dimungkinkan.