dc.identifier.citation | AASHTO, 1993, Guide for Design of Pavement Structure, American Association of State Highway and Transportation Officials, USA. ASTM C 230, 2008. Standard Test Method for Flow Table for Use in Tests of Hydraulic Cement. ASTM C270-57T Standard Specification for Mortar for Unit Masonry Buttlar, B. 2000. Reflective Crack Relief Interlayers. Cracking in Pavements Symposium. Laramie, WY: University of Illinois at Urbana-Champaign. Hernandez-Olivares, F., Barluenga, G., Parga-Landa, B., Bollati, M., Witoszek, B., 2006. Fatique behaviour of Recycled Tyre Rubber-Filled Concrete and its Implications in The Design of Rigid Pavements, Journal of Construction and Building Materials, No. 21, pp.1918-1927. Hardiyatmo, H.C., 2011, Perancangan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan Tanah, Gadjah Mada University Press,Yogyakarta. Khodaii, A. and Fallah, S., 2009, Effect of Geosynthetic Reinforcement on the Propagation of Reflection Cracking in Asphalt Overlays. International Journal of Civil Engineering, Vol. 7, No.2. Kimpraswil, 2003, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-14-2003), Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Nehdi, M. dan Khan, A., 2001, Cementitious Composites Containing Recycled Tire Rubber. An Overview of Engineering Properties and Potential Applications, Cement, Concrete, and Aggregates Journal, CCAGDP, No.1, Vol. 23, pp. 3–10 Ogundipe,O.M., Thom,N.H., and Collop,A.C., 2013, Evaluation of Performance of Stress-Absorbing Membrane Interlayer (SAMI) Using Accelerated Pavement Testing, International Journal of Pavement Engineering,Vol.14, No.6, pp. 569–578 Qin,X. dan Zhu,S., 2011, Study of Function Layer Base on Unbonded PCC Overlays on Old Cement Soncrete Pavement, IEEE Online Journal. Satyarno, 2006. Penggunaan Serutan Karet Ban Bekas Untuk Campuran Beton, Media Teknik, No. 4, Vol. XXVIII, pp. 45-51. Suparma, L.B., 2005, Laboratory Design and Performance of Stress Absorbing Membrane Interlayer (SAMI) Incorporating Waste Recycled Plastic. Jurnal Media Teknik. No. 2 Tahun XXVII Edisi Mei SNI T-15-1991-03. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-3449-1994. Tata cara rencana pembuatan campuran beton ringan SNI 4431-2011. Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik Pembebanan SNI 1974:2011. Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder Vanelstraete, Bondt,A.H., Courard, L., 1997, Characterization of overlay system. RILEM Conference in Prevention of Reflecttive Cracking in Pavements Report. Brussels. Edited by A.Vanelstraete and L. Francken pp. 61-62. | in_ID |
dc.description.abstract | Upaya peningkatan kapasitas struktur perkerasan beton dengan cara overlay senantiasa diperhadapkan pada masalah retak refleksi dikarenakan volume beban yang tinggi. Penggunaan interlayer dalam sistem overlay dianggap sebagai metode yang efisien dari segi kinerja dan biaya. Namun sampai saat ini belum ada bahan yang memberikan solusi sempurna untuk mencegah retak refleksi. Oleh karenanya pengembangan bahan-bahan interlayer masih terus dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sifat-sifat mekanis beton karet (rubcret) sebagai bahan interlayer. Bahan beton karet terdiri dari semen portland tipe I, pasir alami, karet serutan (bj 1,137 kg/m3 dan berat satuan 451 kg/m3) merupakan hasil vulkanisir ban lolos No.4, dan air PDAM. Mix design beton karet mengacu pada ASTM C270-57T dengan syarat konsistensi mortar 70-115%. Beton karet dirancang dengan kadar semen 400 kg/m3 dengan 5 variasi serutan karet terhadap pasir berdasarkan volume yaitu 40%:60%, 30%:70%, 20%:80%, 10%:90%, and 0%:100%. Tiap variasi dibuat 3 benda uji tekan (silinder 150×300 mm) dan 3 benda uji lentur (balok 600×150×150 mm) dengan total benda uji sebanyak 30 buah. Pengujian dilakukan setelah beton telah berumur 28 hari menggunakan standar SNI 1974:11 (uji tekan) dan third point loading sesuai standar SNI 4431:2011 (uji lentur). Analisis dilakukan terhadap nilai kuat tekan, kuat lentur, nilai modulus dan subgrade reaction. Hasil penelitian memperlihatkan adanya penurunan sifat mekanis beton karet terhadap kontrol (tanpa karet). Beton karet sebagai bahan interlayer dengan fungsi pondasi (base), diperoleh pada penggunaan karet serutan antara 20-40%. Sedangkan untuk fungsi subbse penggunaan diatas 40% masih dimungkinkan. | in_ID |