dc.identifier.citation | Al-Hadidy,A.I dan Qiu, T.Y., (2009), “Mechanistic approach for polypropylene-modified flexible pavements”, Construction and Building Materials, Vol. 30:1133-1140 Anonim, (2003), “Tata Cara Pengujian Marshal”l, Pusjatan-Balitbang PU, Bandung. Anonim, (2010),”Spesifikasi Umum 2010 (revisi 2)”, Pusjatan-Balitbang PU Asrar, Y. D., (2007), “Karakteristik Aspal Dengan Bahan Tambah Plastik dan Kinerjanya Dalam Campuran HRA”, Departemen Civil and Engineering, Medan. Bina Marga, (1999), “Pedoman Campuran Beraspal dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak”, Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum Pradana, J.P.,(2009) “Pengaruh Penambahan Parutan Karet Ban Gradasi 2 Terhadap Parameter Marshall Hot Rolled Sheet Wearing Cours”e, Yogyakarta : Tugas Akhir UMY Rizana, R., (2012), “Pengaruh Penambahan Limbah Plastik Polipropilena sebagai Pengganti Agregat Pada Campuran Laston Terhadap Karakteristik Marshall”, UMY, Yogyakarta Suroso, T. W., 2008, “Pengaruh Penambahan Plastik LDPE (Low Density Polyethilen) Cara Basah dan Cara Kering Kerhadap Kienrja Campuran Beraspal”, Bandung Tapkin, S., (2007), “The effect of polypropylene fibers on asphalt performance,. Building and Environment, Vol. 43 : 1065-1071 Zulfiani, A.R., 2012, Studi Karakteristik Campuran Aspal Beton (AC-WC) Terhadap Pengaruh Plastik Sebagai Bahan Subtitusi Aspal, Universitas Hasanuddin, Makassar. | in_ID |
dc.description.abstract | Indonesia adalah negara yang terletak didaerah tropis sehingga temperatur yang relative tinggi menjadi salah satu penyebab kerusakan pada lapisan perkerasan lentur yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. Untuk itu diperlukan aspal dengan mutu yang mempunyai titik lembek lebih tinggi agar ketahanan terhadap temperatur lebih besar dari pada aspal konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan HDPE sebagai bahan campuran aspal dalam campuran Lapis Aspal Beton (Laston-WC) dan Lapisan Tipis Aspal Beton (Lataston-WC) ditinjau dari karakteristik Marshall. Kadar aspal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar aspal optimum 6,5% untuk LASTON dan 7,5% untuk LATASTON. Sedangkan prosentase HDPE sebagai campuran aspal adalah 0%, 2%, 4%, dan 6% dari total berat aspal. Masing-masing variasi dibuat sebanyak dua sampel (duplo). Dari pengujian Marshall yang dilakukan didapatkan hasil bahwa penambahan HDPE sebanyak 2% pada aspal untuk campuran LASTON-WC dapat meningkatkan stabilitas campuran sebesar 37,18% dari campuran LASTON-WC tanpa tambahan HDPE, yaitu dengan nilai stabilitas campuran tanpa HDPE sebesar 1755kg dan dengan HDPE 2% sebesar 2407,5kg. Begitu juga campuran aspal dengan tambahan HDPE sebesar 4% dan 6% terjadi juga peningkatan nilai stabilitas sebesar 2306,25kg dan 2677,5 kg. Sedangkan untuk campuran LATASTON-WC, penambahan HDPE 2% pada campuran aspal dibandingkan tanpa tambahan HDPE pada campuran aspal memberikan hasil peningkatan stabilitas dari 1879 menjadi 254,50 atau sebesar 35%. Selain nilai stabilitas campuran, indikasi peningkatan kualitas campuran dengan penambahan HDPE juga terjadi pada hasil VIM, VMA , VFA dan MQ. | in_ID |