Servant Leadership In Social Community, Peran Agen Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat di Surakarta Dengan Kepemimpinan Setulus Hati
View/ Open
Date
2015-06-13Author
Larasati, Devrie
Masita, Anis Diah Ayu
Maharsi, Jannet Cri
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kondisi masyarakat yang masih di bawah rata-rata dalam bidang kesejahteraan. Kondisi tersebut memicu tumbuhnya komunitas sosial yang memiliki kepedulian besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemuda sebagai agen perubahan menjadi salah satu penggerak yang berkontribusi dalam tumbuh dan berkembangnya komunitas sosial di Indonesia. Selain berperan sebagai seorang penggerak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemuda juga berperan sebagai pemimpin dalam komunitas sosial. Seorang pemimpin yang bergerak dalam ranah sosialmemerlukan empati yang tinggi, sehingga setiap aksi yang dilakukan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan servant leader merupakan gaya kepemimpinan yang tepat bagi komunitas sosial.
Seorang servant leader mendahulukan pemenuhan kebutuhan bagi orang lain dan organisasinya agar dapat mencapai tujuan bersama. Dalam aksinya untuk memenuhi kebutuhan orang lain, seorang servant leader harus memiliki banyak kemampuan antara lain empati, kemampuan untuk mendengar, menghargai orang lain, komitmen untuk mengembangkan orang lain dan organisasinya. Komunitas sosial merupakan sebuah organisasi yang memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Komunitas sosial dalam perannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memerlukan seorang pemimpin dengan empati yang tinggi dan mampu mengembangkan orang lain demi keberlangsungan hidup masyarakat. Seorang servant leader dianggap mampu membawa komunitas sosial demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dilandaskan pada kriteria servant leader yang menonjolkan konsep humanistik.
Penelitian menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara kepada ketua komunitas di Surakarta. Penentuan subjek penelitian menggunakan purposive random sampling dengan menentukan tiga kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberjalanan dan kebertahanan organisasi sebagian besar dipengaruhi oleh sosok figur pemimpin. Berdasarakan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada empat pemimpin komunitas sosial di Solo, maka diperlukan sosok servant leader sebagai agent of change untuk memberikan perubahan yang lebih baik dan merentaskan permasalahan yang ada pada kehidupan masyarakat.