Show simple item record

dc.contributor.authorAzizah, Nur
dc.contributor.authorPadu, Stefani
dc.date.accessioned2015-12-29T07:42:41Z
dc.date.available2015-12-29T07:42:41Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationAryanti, Z. (2009). Hubungan mengenali ekspresi wajah dalam komunikasi nonverbal dan kemampuan theory of mind dengan kompetensi sosial pada anak usia 11-12 tahun di SD N Bangirejo II Yogyakarta. (Tesis master tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Astington, J. W. (2001). The future of theory of mind research. Child Development, 72, 685-687. Barr, R. (2006). Developing social understanding in a social context. Dalam McCartney, K. & Philips, D. (Eds). Blackwell handbook of early childhood development (hal. 188-207). Oxford: Blackwell Publishing. Baumeister, R., & Bushman, B. (2011). Social psychology and human nature (2nd ed). Wadsworth: Cengage Learning. Brody, G., H. (2004). Siblings’ direct and indirect contributions to child development. Current Directions in Psychological Science, 13 (3), 124-126. Carpandale, J, I. Lewis, C. (2010). The development of social understanding: A relational perspective: Dalam Overton, W. E. & Lerner, R. M. (Eds.). The handbook of life-span development: Cognition, biology, and methods (hal. 584-628). New Jersey: John Wiley and Sons. Doherty, M. J. (2009). Theory of mind: How children understand others’ thoughts and feelings: New York: Psychology Press Flavell, J. (2000). Development of children’s knowledge about the mental world. International Journal of Behavioral Development, 24 (1), 15-23. Foote, R., & Holmes-Lonergan, H. (2003). Sibling conflict and theory of mind. British Journal of Developmental Psychology, 21, 45-58. Furman, W., & Buhrmester, D. (1985). Children’s of the qualities of sibling relationships. Child Development, 56, 448-461. Hetherington, E. M. & Parke, R. D. (2003). Child psychology: A contemporary viewpoint. 5th Edition. Boston: McGraw-Hill Howe, N., & Recchia, H. (2006). Sibling relations and their impact on children’s development. Encyclopedia on Early Childhood Development. Hughes, C., & Leekam, S. (2004). What are the links between theory of mind and social relations? Review, reflection and new directions for studies of typical and atypical development: Blackwell Publishing Hurlock , E., B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Meltzoff, A. N. (2011). Social cognition and the origins of imitation, empathy, and theory of mind. Dalam Goswami, U. (Ed.). The Wiley-blackwell handbook of childhood cognitive development (hal 49-75). 2nd Edition. West Essex: Wiley-Blackwell. Myers, M (2000). Qualitative research and the generalizability question: Standing firm with Proteus. The Qualitative Report, 4(3/4) Peterson, C., & Siegal, M. (2000). Insights into a theory of mind from deafness and autism. Mind and Language, 15, 123-145. Premack, D. & Woodruff, G. (1978). Does the chimpanzee have theory of mind? Behavioral and Brain Science, 1 (4), 515-526. Rice. F.P., & Dolgin, K. G. (2002). The adolescent development: Relationship and culture (10th ed). Boston: Allyn & Bacon. Santrock, J. W. (2011). Life - span development: Perkembangan masa hidup. Edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Erlangga. Shaffer, D., Kipp, K. (2014). Developmental psychology: Childhood and adolescence, 9th Edition. International Edition: Wadsworth Cengage Learning. Shahaeian, A., Nielsen, M., Peterson, C., Slaughter, V. (2013). Cultural and Family Influences on Children’s Theory of Mind Development: A Comparison of Australian and Iranian School-Age Children. Journal of Cross-Cultural Psychology, 45 (4), 555-568. Slaughter, V., Dennis, M. J., & Pritchrad, M. (2002). Theory of mind and peer acceptance in preschool children. Journal of Developmental Psychology, 20, 545-564. Suparno, P. (2007). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogjakarta: Penerbit Kanisius Walker, S. (2005). Gender differences in the relationship between young children’s peer related social competence and individual differences in theory of mind. Journal of Genetic Psychology. 166 (3), 297. Wellman, H., Cross, D., & Watson, J. (2001). Meta analysis of theory of mind development: The truth about false belief. Child Development, 72 (3) 655-684.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-3-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6532
dc.description.abstractPerkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan penting terutama pada usia pra sekolah. Seorang ahli kognisi terkemuka, Jean Piaget menyatakan bahwa usia pra sekolah anak berada pada tahap pemikiran egosentris. Artinya anak kesulitan melihat sudut pandang orang lain yang berbeda dengan dirinya. Namun, hasil berbagai penelitian terbaru telah membuktikan bahwa pada usia 4 tahun anak telah memiliki rasa ingin tahu mengenai hakikat pikiran orang lain. Anak–anak telah memiliki theory of mind, yaitu sebuah kesadaran seseorang mengenai proses mentalnya sendiri dan proses mental orang lain. Pada dasarnya dalam konteks perkembangan kognitif, theory of mind memiliki peran penting dan strategis terkait hubungannya dengan orang lain, terutama pada masa usia pra sekolah. Hal itu dikarenakan, pada usia pra sekolah anak-anak mulai melakukan interaksi sosial, sehingga membutuhkan kemampuan kognisi sosial untuk memahami lingkungannya. Dari berbagai kajian literatur telah ditemukan bahwa salah satu variabel yang dapat menjadi prediktor untuk mengembangkan kemampuan theory of mind anak usia pra sekolah adalah konflik dengan saudara kandung. Hal tersebut didasarkan dengan adanya konflik antara anak dengan saudara kandung dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa saling mamahami sudut pandang, pikiran, keinginan, perasaan, dan kondisi-kondisi internal orang lain. Akan tetapi, pada kenyataanya para orang tua pada budaya Timur, khususnya di Indonesia cenderung menekankan hubungan anaknya pada harapan-harapan keluarga, yaitu adanya nilai kolektivisme, kesamaan, konformitas dan harmonisasi dibandingkan dengan nilai-nilai yang bersifat menentang atau konflik. Hal tersebut tentu berbeda dengan budaya Barat, yang lebih mementingkan nilai-nilai individualitas dan independensi, serta mendorong anak-anaknya untuk bertindak asertif, bahkan mendorong terjadinya konflik antara saudaranya, sehingga anak-anak pada budaya Barat memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk memahami kondisi mental orang lain.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjecttheory of mindin_ID
dc.subjectusia pra sekolahin_ID
dc.subjectkonflik dengan saudara kandungin_ID
dc.titleTheory of Mind Pada Anak Usia Pra Sekolah Ditinjau Dari Konflik dengan Saudara Kandungin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record