dc.identifier.citation | Aziz Abdul, Bambang Suharno., (2007), “Karakterisasi Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro Baja Cor Tahan Panas HK 40 Berbahan Baku Ferro Nikel Lokal”, Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM) 1 2007 Universitas Indonesia. Beeley, P., (2001). Foundry Technology, Butterworth Heineman, Oxford. Davis, J.R., (1997); ASM Speciality Handbook: Heat Resistant Material ASM Handbook. Dwi Mulyo, Agung., (2014), “Pengaruh Deoksidasi Aluminium Terhadap Porositas Gas Pada Baja Sch 22” Tugas Akhir Politeknik Manufaktur Bandung. Heine Richard W., (1967), Principles of Metal Casting, Mc Graw Hills. International Seminar on Applications of Molybden In Steel. June, 2010, Beijing Friendship Hotel. JIS., (1992)., “Ferrous Material and Metalurgi”, Tokyo: JIS International. Muhamad Daud Pinem., (2005) Jurnal Teknik SIMETRIKA Vol. 4 (1) pp. 301 – 306. Rolf Roller., (1986), “Grund-Und Fachkenntnisse Giessereitechnischer Berufe”, Verlag Handwerk und Technik. Sambas, Achmad., (2014), “Analisa Kegagalan Dan Pengembangan Material Baja Cor Tahan Panas Sch 22 Pada Kasus Lip Replaceable”, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM. https://yudiprasetyo53.wordpress.com/2012/06/30/pemilihan-material-tahan-panas. 30 juli 2015. | in_ID |
dc.description.abstract | Hanger merupakan salah satu komponen habis pakai dengan bahan Baja Cor Tahan Panas Stainless
Steel (Heat Resistant Stainless Steel Casting ) SCH 22. Hanger tersebut diaplikasikan pada kondisi
temperatur 1100oC. Masalah yang terjadi pada produk tersebut adalah terjadinya scalling, yang
menyebabkan benda dapat mengalami kegagalan fungsi dan habis masa pakainya. Umumnya scalling
terjadi akibat material terkena panas yang sangat tinggi, membentuk lapisan oksida besi seperti FeO,
Fe3O4 dan lain sebagainya. Dibeberapa literatur menunjukkan bahwa unsur molybdenum dapat
ditambahkan pada Baja Tahan Panas hingga 0,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh bahan molybdenum terhadap sifat Mekanik dan menganalisa fenomena scalling pada
struktur mikro Baja Cor Tahan Panas SCH 22.Manfaat yang ingin dicapai adalah diperoleh material
dengan paduan yang tepat, yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap panas (scalling). Metode
yang akan dilakukan yaitu dengan membuat spesimen berupa sampel uji dengan proses pengecoran
logam, kontrol parameter proses metalurgi dengan variasi paduan molybden dari 0,3%, 0,7%, 1,1%.
Masing-masing spesimen dipanaskan pada temperatur 1150 oC dan diholding selama 4jam.
Kemudian dilakukan pengamatan terhadap, kekuatan mekanik dan struktur mikro, untuk melihat
pengaruh dari modifikasi molybdenum tersebut. | in_ID |