Show simple item record

dc.contributor.authorSambas, Achmad
dc.contributor.authorKushanaldi
dc.contributor.authorHidayat, Ery
dc.date.accessioned2016-02-10T07:49:40Z
dc.date.available2016-02-10T07:49:40Z
dc.date.issued2015-10-15
dc.identifier.citationAziz Abdul, Bambang Suharno., (2007), “Karakterisasi Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro Baja Cor Tahan Panas HK 40 Berbahan Baku Ferro Nikel Lokal”, Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM) 1 2007 Universitas Indonesia. Beeley, P., (2001). Foundry Technology, Butterworth Heineman, Oxford. Davis, J.R., (1997); ASM Speciality Handbook: Heat Resistant Material ASM Handbook. Dwi Mulyo, Agung., (2014), “Pengaruh Deoksidasi Aluminium Terhadap Porositas Gas Pada Baja Sch 22” Tugas Akhir Politeknik Manufaktur Bandung. Heine Richard W., (1967), Principles of Metal Casting, Mc Graw Hills. International Seminar on Applications of Molybden In Steel. June, 2010, Beijing Friendship Hotel. JIS., (1992)., “Ferrous Material and Metalurgi”, Tokyo: JIS International. Muhamad Daud Pinem., (2005) Jurnal Teknik SIMETRIKA Vol. 4 (1) pp. 301 – 306. Rolf Roller., (1986), “Grund-Und Fachkenntnisse Giessereitechnischer Berufe”, Verlag Handwerk und Technik. Sambas, Achmad., (2014), “Analisa Kegagalan Dan Pengembangan Material Baja Cor Tahan Panas Sch 22 Pada Kasus Lip Replaceable”, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM. https://yudiprasetyo53.wordpress.com/2012/06/30/pemilihan-material-tahan-panas. 30 juli 2015.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6610
dc.description.abstractHanger merupakan salah satu komponen habis pakai dengan bahan Baja Cor Tahan Panas Stainless Steel (Heat Resistant Stainless Steel Casting ) SCH 22. Hanger tersebut diaplikasikan pada kondisi temperatur 1100oC. Masalah yang terjadi pada produk tersebut adalah terjadinya scalling, yang menyebabkan benda dapat mengalami kegagalan fungsi dan habis masa pakainya. Umumnya scalling terjadi akibat material terkena panas yang sangat tinggi, membentuk lapisan oksida besi seperti FeO, Fe3O4 dan lain sebagainya. Dibeberapa literatur menunjukkan bahwa unsur molybdenum dapat ditambahkan pada Baja Tahan Panas hingga 0,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan molybdenum terhadap sifat Mekanik dan menganalisa fenomena scalling pada struktur mikro Baja Cor Tahan Panas SCH 22.Manfaat yang ingin dicapai adalah diperoleh material dengan paduan yang tepat, yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap panas (scalling). Metode yang akan dilakukan yaitu dengan membuat spesimen berupa sampel uji dengan proses pengecoran logam, kontrol parameter proses metalurgi dengan variasi paduan molybden dari 0,3%, 0,7%, 1,1%. Masing-masing spesimen dipanaskan pada temperatur 1150 oC dan diholding selama 4jam. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap, kekuatan mekanik dan struktur mikro, untuk melihat pengaruh dari modifikasi molybdenum tersebut.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectscallingin_ID
dc.subjectHeat Resistantin_ID
dc.subjectholdingin_ID
dc.subjectstruktur mikroin_ID
dc.subjectmolybdenumin_ID
dc.titlePENGEMBANGAN MATERIAL BAJA COR TAHAN PANAS SCH 22 DENGAN MODIFIKASI MOLYBDENUMin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record