• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Jurnal Penelitian Humaniora
    • Volume 11 No. 2, Agustus 2010
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Jurnal Penelitian Humaniora
    • Volume 11 No. 2, Agustus 2010
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    MULTIKULTURALISME DALAM CERITA TRADISIONAL YOGYAKARTA

    Thumbnail
    View/Open
    5. muhammad thobroni.pdf (66.92Kb)
    Date
    2010-02
    Author
    Thobroni, Muhammad
    Nurgiyantoro, Burhan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur multikulturalisme dalam cerita tradisional Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis wacana. Sumber penelitian ialah cerita tradisional Yogyakarta dalam bentuk buku yang diperoleh dengan teknik baca-catat. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis wacana dengan meminjam teknik referensi, inferensi, pengetahuan tentang dunia, dan perbandingan. Keabsahan data melalui validitas dan reliabilitas. Validitas data melalui validitas semantik dan verifikasi pakar, yakni Prof. Dr. Bakdi Soemanto, pakar sastra dan penulis cerita tradisional, serta Dr. Purwadi, pakar Kejawaan. Reliabilitas melalui reliabilitas intrarater yakni baca-kaji-ulang, dan reliabilitas interater dengan cara berdiskusi dengan teman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: cerita tradisional Yogyakarta mengandung unsur multikulturalisme bidang sosial-budaya, seperti perang saudara, ketidakadilan gender dan nafas feminisme Jawa, ketahanan pangan, teknologi berbasis masyarakat, semangat dagang, masalah keluarga, penghormatan terhadap tata susila, dan sikap tamak dalam hidup, politik dan hukum seperti perebutan kekuasaan dan kepemimpinan politik, dan pendidikan seperti pendidikan transfer nilai, pendidikan pekerti, pendidikan kearifan lokal, pendidikan ramah lingkungan, pendidikan religiusitas, pengenalan lintas budaya, pendidikan konseling remaja, penghormatan terhadap pahlawan, pendidikan enterpreunership, dan pendidikan kewarganegaraan. Keragaman dalam cerita tradisional menunjukkan cerita tradisional Yogyakarta intensif dalam pergulatan sosial-budaya. Pergulatan itu menjadi inspirasi penting bagi proses lahirnya cerita tradisional, sekaligus merekam dan memotret realitas sosial-budaya. Cerita tradisional bertema politik menunjukkan masyarakat pada dasarnya “merasa akrab” dengan peristiwa politik, meskipun terlihat “diam” atas apa yang dirasakan. Cerita tradisional menjadi “pemberontakan” karena tersumbatnya saluran berpendapat terhadap proses politik yang terjadi. Cerita tradisional bertema pendidikan menunjukkan masyarakat memiliki kepedulian dan keterikatan tertentu dalam dunia pendidikan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/662
    Collections
    • Volume 11 No. 2, Agustus 2010

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV