Peningkatan Konversi Umbi Iles-Iles Menjadi Bioetanol dengan Steam Pretreatment Bahan Baku
Abstract
Bergesernya negara-negara didunia menjadi negara industri mengakibatkan meningkatnya konsumsi
energi. Kebutuhan energi selama ini dicukupi oleh energi yang berasal dari perut bumi baik gas,
minyak ataupun batubara. Hal ini mengakibatkan cadangan energi di dalam perut bumi semakin
menipis dan lama-kelamaan habis. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka penggunaan energi
alternatif perlu dimaksimalkan. Proses pembuatan bioetanol dilakukan dengan metode konvensional
dan SSF (Simultaneous of Saccharification and Fermentation). Metode konvensional digunakan untuk
mengkonversi cairan perasan hasil hidrolisis menjadi etanol, sedangkan metode SSF diterapkan pada
padatan sisa hasil perasan. Pemanfaatan ampas iles-iles ini diharapkan dapat menambah banyaknya
etanol yang dihasilkan. Proses SSF ini menggunakan bantuan mikroorganisme yaitu A. niger,
F. oxyparum dan S. cerevisiae. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pengaruh adanya
treatment steam terhadap etanol yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan cairan hasil
hidrolisis yang difermentasi dengan S. cerevisiae 0,8%, pH 4,5 dan suhu 30oC menghasilkan etanol
dengan konsentrasi 8,12%. Untuk proses SSF dengan treatment steam pada 120oC selama 1 jam
didapatkan etanol dengan konsentrasi 1,71% sedangkan untuk bahan yang tidak mendapatkan
treatmen dihasilkan etanol dengan konsentrasi 1,66%. Selanjutnya dilakukan variasi penggunan S.
cerevisiae dari 0,4%, 0,8%, 1,6% dan 2% untuk mengetahui kadar optimum penggunaanya. Dari
hasil penelitian menunjukkan penggunaan S. cerevisiae optimum adalah 0,8% yang menghasilkan
etanol dengan konsentrasi 1,95%.