Show simple item record

dc.contributor.authorKusmiyati
dc.contributor.authorHarjanto, Agus Dwi
dc.date.accessioned2016-02-13T03:31:36Z
dc.date.available2016-02-13T03:31:36Z
dc.date.issued2011-05-16
dc.identifier.citationArnata, I.W., 2009, Pengembangan Alternatif Teknologi Bioproses Pembuatan Bioetanol Dari Ubi Kayu Menggunakan Trichoderma Viride, Aspergillus Niger dan Saccharomyces Cereviseae, Magister Tesis, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gozan, M., Samsuri, M., Siti H.F., Bambang, P., Nasikin, M., 2007, Sakarifikasi dan Fermentasi Bagas Menjadi Ethanol Menggunakan Enzim selulase dan Enzim Sellobiase, Jurnal Teknologi Edisi 3: 209-215. Judoamidjojo, R.M., Sa’id, E.G., dan Hartoto, L., 1989, Biokonversi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kusmiyati, Arifin, A.N., 2010, Konversi Umbi Iles-Iles Menjadi Bioetanol Dengan Metode Konvensional Dan SSF (Sakarifikasi dan Fermentasi Secara Serentak), Pusat Studi Energi Alternatif, Jurusan Teknik kimia, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Mamma, D., Koullas, D., Fountoukidis, G., Kekos, D., Macris, B. J., Koukios, E., 1996, Bioethanol from Sweet Sorghum; Simultaneous Saccharification and Fermentation of Carbohydrates by a Mixed Microbial Culture, Process Biochemistry 31 (4):377-381. Perum Perhutani, 2010, Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus), Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, Surabaya. Reed, G., Rehm, H.J., 1996, A Multi-volume Comprehensive Treatise Biotechnology Products of Primary Metabolism, VCU Verlags gesellschaft Mhh, Germany 6: 64. Samsuri, M., Gozan, M., Mardias, R., Baiquni, M., Hermansyah, H., Wijanarko, A., Prasetya, B., Nasikin, M., 2007, Pemanfaatan Sellulosa Bagas Untuk Produksi Ethanol Melalui Sakarifikasi dan Fermentasi Serentak Dengan Enzim Xylanase, Makara, Teknologi 11: 17-24. Sasikumar, E., Viruthagiri, T., 2010, Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) of Sugarcane Bagasse-Kinetics and Modeling, International Journal of Chemical and Biomelecular Engineering. Sukandar, D., Putri, L.S., 2008, Konversi Pati Ganyong (Canna edulis ker.) Menjadi Bioetanol Melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi, Biodiversitas 9: 112-116. Suresh, K., Sree, N.K., Rao, L.V., 1999. Utilization of damaged sorghum and rice grains for ethanol production by simultaneous saccharification and fermentation, Bioresource Technology, 68, 301- 304. Sumarwoto, 2005, Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume), Deskripsi dan Sifat-sifat Lainnya, Biodiversitas, 6 (3): 185-190. Sun, Y., Cheng, J., 2002, Hidrolysis of Lignocellulosic Material for Ethanol Production: A review, Bioresources Technology., Vol. 82., 1-11. Varga, E., Klinke, H.B., Réczey, K., Thomsen, A.B., 2004, High Solid Simultaneous Saccharification and Fermentation of Wet Oxidized Corn Stover to Ethanol, Budapest University of Technology and Economics, Hungary., Risø National Laboratory, Denmark. Verma, G., Nigam, P., Singh, D., Chaudary, K., 2000, Bioconversion of Starch to Ethanol in a Single- Step Process by Coculture of Amylolytic Yeast and Saccharomyces cereviseae, Bioresource Technology, 72: 261-266. Wardhani, N.K. 1996, Sorghum vulgare sudanense sebagai alternatif penyediaan hijauan pakan, Risalah Simposium Prospek Tanaman Sorgum untuk Pengembangan Agroindustri, 17−18 Januari 1995.in_ID
dc.identifier.isbn978-979-95620-7-4
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6628
dc.description.abstractPerkembangan dunia industri yang semakin pesat telah mendorong meningkatnya penggunaan energi fosil. Hal ini berdampak terhadap ketersediaan energi fosil di dunia yang semakin menipis. Untuk itu pengembangan energi alternatif perlu dimaksimalkan, salah satunya adalah bioetanol. Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang cocok sebagai bahan baku bioetanol karena produktifitasnya cukup melimpah di Indonesia. Peningkatan produk bioetanol yang diperoleh dilakukan dengan metode SSF. Dipelajari pengaruh hidrolisis asam, dosis ragi kering (0,4%;0,8%;1,6%;2%) dan waktu fermentasi (24;36;48;60;72 jam). Hasil hidrolisis enzim disaring (filtrasi) hingga padatan dan cairan terpisah, cairan diproses secara konvensional dengan bantuan ragi kering (Saccharomyces cereviseae) untuk menghasilkan bioetanol sedangkan padatan dihidrolisis asam dan dilikuifikasi kemudian diSSF. Fermentasi konvensional dengan Sacharomyces cereviseae 0,8% pada T: 30oC, pH: 4,5 diperoleh konsentrasi etanol 8,12% (72 jam). Pada hidrolisis asam dengan menggunakan 1% H2SO4 4M dan pemanas autoklaf (T: 121 oC) yang selanjutnya di SSF pada T: 30oC, pH: 4,5 dengan 20% Aspergillus niger, 20% Fusarium oxyparum dan 0,8% Sacharomyces cereviseae mampu menghasilkan etanol dengan konsentrasi 1,41% (72 jam), sedangkan SSF tanpa hidrolisis asam (pembanding) menghasilkan konsentrasi etanol 1,24% (48 jam). Pada variasi dosis ragi kering (yeast) didapatkan dosis ragi kering optimum pada 1,6% yang menghasilkan kadar etanol 1,63%.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectbioetanolin_ID
dc.subjectiles-ilesin_ID
dc.subjectSSFin_ID
dc.subjecthidrolisis asamin_ID
dc.titlePeningkatan Produk Bioetanol dari Umbi Iles-Iles Melalui Hidrolisis Asam dan Metode Ssf (Sakarifikasi dan Fermentasi secara Serentak)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record