Pengaruh Asam pada Proses Pretreatment untuk Produksi Bioetanol dari Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Abstract
Rumput gajah atau Pennisetum Purpureum adalah merupakan keluarga rumput-rumputan. Kandungan
selulosa dari rumput gajah kering dapat mencapai lebih dari 30% lebih. Sellulosa adalah polisakarida
yang terbanyak yang terdapat di alam yang dapat diubah menjadi glukosa dengan cara hidrolisis
enzimatik mengunakan celluclast. Pengembangan sumber energi alternatif seperti bioetanol adalah salah
sutu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelangkaan energi. Proses utama yang dilakukan yaitu
pretreatment, hidrolisis dan fermentasi. Proses pretreatment menggunakan variabel konsentrasi H2SO4
0; 0,1; 0,15; 0,2 %(v/v), temperatur pretreatment 130; 150; 170oC, serta lama waktu pretreatment 20;
40; 60; 80 menit. Sedangkan proses fermentasi mengunakan Saccharomyces cerevisia. Setelah penelitian
dilaksanakan kadar glukosa dan bioetanol tertinggi yang diperoleh pada variasi H2SO4 0,1%(v/v) pada
temperatur 130 oC dengan kadar glukosa 2,11%(b/v) serta bioetanol0,602%(v/v) dan pada variasi
H2SO40,1%(v/v) selama 40 menit dengan kadar glukosa 2,29% serta bioetanol0,604%.