Pengaruh Pretreatment Basa pada Produksi Bioetanol dari Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Abstract
Pennisetum purpureum merupakan nama ilmiah dari rumput gajah.,rumput ini sering dikenal dengan
nama elephant grass atau napier grass. Kelangkaan Bahan bakar fosil mengakibatkan krisis energi
global dan memaksa manusia unuk menemukan sumber energi alternatif.bioetanolmerupakan salah satu
jenis biofuel yang dapat dihasilkan dari biomassa. bioetanoladalah etanol yang dihasilkan dari proses
pretreatment, hidrolisis, fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiaedan distilasi untuk memisahkan
etanol. Selain glukosa bioethanol juga dapat diproduksi dari bahan baku yang mengandung selulosa.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan selulosa dari delignifikasi lignin pada proses pretreatment dengan
variasi NaOH (Merck) 0%; 2%; 4% dan 6% (b/v) pada suhu 130°C, 150°C dan 170°C selama 20 menit,
40 menit, 60 menit, 80 menit di dalam autoclave. Hasil penelitian yang telah dilakukan ini adalah kadar
glukosa dan bioetanoltertinggi pada variasi basa 6% saat temperatur 130 oC dengan kadar glukosa
2,501% serta bioetanol 0,503% dan pada variasi basa 6% saat waktu 40 menit dengan kadar glukosa
2,567% serta bioetanol 0,521%.