Strategi Adaptasi Nelayan terhadap Banjir Rob di Kampung Tambak Mulyo, Tanjung Mas, Semarang
View/ Open
Date
2016-02-13Author
Amin, Choirul
Sukamdi, S.
Rijanta, R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Magnitude bencana yang mungkin ditimbulkan oleh perubahan iklim menghasilkan proses yang kompleks baik dalam skala global maupun regional. Perubahan iklim antara lain memicu kenaikan muka air laut sehingga meningkatkan ketinggian rob di kawasan pesisir. Nelayan menghadapi resiko tertinggi karena pekerjaan dan tempat tinggalnya berada paling dekat dengan laut dibanding profesi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi nelayan dalam menghadapi bencana banjir rob yang dipicu perubahan iklim tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pemilihan kasus sampel menggunakan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam terhadap informan. Hasil wawancara mendalam dan pengamatan disajikan dalam bentuk catatan harian. Analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga dihasilkan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan Tambak Mulyo menghadapi bencana rob yang ketinggian genangannya meningkat rata-rata 1 m/10 tahun. Ketinggian rob yang dari tahun ke tahun semakin tinggi tersebut memaksa nelayan Tambak Mulyo melakukan renovasi rumah untuk meninggikan bangunan rata-rata setiap 10 tahun sekali. Renovasi rumah tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga mendorong nelayan untuk mencari alternatif sumber penghasilan yang lebih tinggi. Nelayan Tambak Mulyo melakukan adaptasi dengan melakukan perubahan dari nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya. Mereka memanfaatkan kawasan pantai yang kini tergenang karena naiknya muka air laut untuk budidaya kerang hijau yang menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dibanding menjadi nelayan tangkap.