Analisis Kerentanan Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Rumahtangga Tani di Propinsi Riau
Date
2015-08Author
Kifli, Fahmi W
Mulyo, Jangkung H
Sugiyarto, Sugiyarto
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan iklim dan ketahanan pangan merupakan salah satu isu utama dunia saat ini, terutama berkaitan dengan pertambahan jumlah penduduk penduduk dunia yang mencapai tujuh milyar lebih saat ini. Kondisi ini diperparah dengan semakin berkurangnya lahan subur karena adanya alih fungsi lahan untuk kepentingan non pertanian pangan. Di samping itu, ketahanan pangan terutama aspek ketersediaan pangannya juga terganggu oleh adanya perubahan iklim (climate
change), terutama adanya anomali iklim El Nino dan La Nina. Berbagai kondisi tersebut secara simultan akan mengganggu kemampuan ketahanan pangan rumahtangga. Sejalan dengan kondisi tersebut, maka perlu diteliti mengenai kerentanan rumahtangga perubahan iklim tersebut terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan rumahtangga khususnya pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan serta mengkaji strategi rumahtangga dalam menghadapi perubahan iklim, dan menganalisis kaitan antara perubahan iklim terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan rumahtangga. Metode analisis untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan rumahtangga terhadap perubahan iklim adalah menghitung indeks kerentanan seperti yang dikembangkan oleh Hahn et al, (2009). Selanjutnya, untuk mengestimasi kaitan perubahan iklim dengan ketahanan pangan dan kesejahteraan rumahtangga, dilakukan analisis regresi berganda model multinomial logit dengan menggunakan pendekatan Jonsson and Toole (1991). Strategi rumahtangga dalam menghadapi perubahan iklim akan dianalisis secara deskriptif, baik dari sisi penghidupan (livelihood) yang terkait dengan mata pencaharian, pangan dalam rumahtangga, maupun modal sosial dalam masyarakat. Responden akan dipilih melalui random
sampling method pada daerah produsen pangan dan daerah non produsen pangan di Propinsi Riau. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketereksposan rumahtangga pada bencana dan dampak buruk perubahan iklim berada pada level kecil hingga sedang yaitu 0.2508, sedangkan skor kapasitas adaptif dan sensitivitasnya berturut-turut memberikan nilai kontributif sebesar 0.3441 dan 0.2002, selanjutnya diketahui indeks kerentanan (LVI) sebesar -0.019. Indeks kerentanan (LVI) ini dapat dikategorikan berada pada skala menengah (interval -1 ≤ LVI ≤ +1). Adapun tingkat ketahanan pangan rumahtangga tani tersebar pada 31,43% tahan pangan, 28,57% rentan pangan, 32,86 kurang pangan dan sisanya rawan pangan sebesar 7,14%. Berdasar analisis regresi juga diketahui bahwa faktor yang secara statistik berpengaruh secara signifikan pada
tingkat ketahanan pangan rumahtangga diantaranya adalah usia, harga daging ayam, dummy peminjaman tanpa agunan, dan dummy partisipasi pada kelompok tani. Di samping itu juga dapat dinyatakan secara statistik, bahwa kesejahteraan rumahtangga tani hanya dipengaruhi oleh faktor pendapatan rumahtangga saja (yaitu total income, dan pendapatan usahatani). Keduanya sama-sama menunjukkan korelasi yang positif terhadap kesejahteraan rumahtangga tani. Peningkatan
pendapatan (baik usahatani maupun pendapatan total) akan meningkatkan tingkat kesejahteraan rumahtangga.