• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding University Research Colloquium
    • The 2nd University Research Colloquium (URECOL) 2015
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding University Research Colloquium
    • The 2nd University Research Colloquium (URECOL) 2015
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Teraphy Praktik Perawatan Payudara dengan Kejadian Mastitis pada Ibu Nifas di Wilayah Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2015

    Thumbnail
    View/Open
    18-Teraphy praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis pada ibu nifas di wilayah puskesmas kaliwungu kabupaten kudus tahun 2015.pdf (217.1Kb)
    Date
    2015-08
    Author
    Cholifah, Noor
    Astuti, Dwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pelaksanaan perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu 1- 2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari (Huliana, 2008). Masalah payudara yang sering terjadi pada masa nifas salah satunya adalah mastitis. Mastitis adalah peradangan payudara yang disebabkan oleh kuman, terutama staphylococos aureus melalui luka pada puting susu dan peradangan darah (Prawirohardjo, 2006). Mastitis dapat dicegah dengan dilakukannya perawatan payudara sebelum dan sesudah melahirkan. Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah stersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara yang dilakukan meliputi pengurutan payudara, pengosongan payudara, pengompresan payudara dan perawatan puting susu (Huliana, 2008).penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif, jumlah populasi 64 ibu nifas yang berada di wilayah puskesmas kaliwungu Kabupaten kudus tahun 2015, tektik pengambilan sample menggunakan total sample sejumlah 77 respondent, alalisa bifariat menggunakan chi cquare.Hasil penelitian menunjukkan frekuensi pemberian Praktik Perawatan payudara dengan kejadian mastitis di Wilayah Puskesmas Kaliwungusebagai berikut, frekuensi pemberian ASI dengan kategori tidak diberikan dengan kejadian mastitis Untuk menguji hipotesis, langkah-langkahnya adalah membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas, jika perbandingan itu menunjukkan bahwa t hitung < t tabel, maka nilai yang diperoleh berarti H0 diterima, tetapi jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak. Sedangkan probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, begitu juga sebaliknya probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. T tabel sebesar 2,080 dan Ha diterima.Dari analisis di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu ada hubungan antara frekuensi pemberian Praktik Perawatan payudara dengan kejadian mastitis di Wilayah Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2015. nilai(r) adalah 0,691. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat karena nilai r (0,60 < r < 0,799). Berdasarkan riset yang peneliti lakukan, berimbangnya antara ibu yang memberikan ASI dengan yang tidak memberikan ASI. Bagi ibu yang memberikan Praktik Perawatan payudara dikarenakan ibu sudah banyak mengetahui manfaat Praktik Perawatan payudara bagi bayinya.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/6898
    Collections
    • The 2nd University Research Colloquium (URECOL) 2015

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV