Konservasi Air dan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal di Kawasan Telaga Motoindro
Abstract
Telaga Motoindro merupakan telaga yang sangat penting bagi masyarakat Girisuko khususnya Padukuhan Temuireng II sebagai sumber air bersih. Ketika musim hujan, telaga ini penuh dengan air namun pada musim kemarau air telaga seperti menghilang dan dalam waktu semalam air telaga sudah mulai habis. Kejadian ini terjadi sejak tahun 2012, yang diperkirakan akibat bencana alam (gempa bumi) serta kerusakan kondisi lingkungan sekitar kawasan telaga akibat praktek perubahan peruntukan lahan, dan penebangan pohon. Mempertimbangkan hal tersebut, mendesak untuk segera dilakukan program konservasi air dan lingkungan kawasan telaga Motoindro, dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran, partisipasi masyarakat untuk menjaga kawasan telaga serta secara sadar melakukan gerakan konservasi lingkungan serta memulihkan kondisi lingkungan kawasan telaga dan konservasi air. Program dilakukan selama 4 bulan, dimulai dari observasi dan identifikasi kebutuhan, pendampingan kelompok masyarakat, penyusunan program, pengembangan kemitraan, pelaksanaan aksi konservasi disekitar kawasan dan pelatihan serta pembentukan kader konservasi. Dari program ini, masyarakat, yang diwakili oleh kelompok pemuda dan beberapa tokoh masyarakat menyadari bahwa masyarakatlah yang harus bertanggung jawab untuk memulihkan kondisi lingkungan telaga, dan melalui pendampingan program pengabdian, masyarakat mampu menyusun program, menjalin kemitraan serta mempunyai ketrampilan dalam melakukan konservasi telaga yang ditunjukan dengan terbentuknya kader konservasi.