Show simple item record

dc.contributor.authorKhairuntika
dc.date.accessioned2016-03-29T08:41:40Z
dc.date.available2016-03-29T08:41:40Z
dc.date.issued2016-03-12
dc.identifier.citationAl Qhomairi, Arifan. (2014). Penerapan Merode Socrates pada Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual ditinjau dari Proses Belajardan Kemampuan Berpikir Kritis (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung. Cintami. (2010). Penggunaan Metode Socrates dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan kemampuan Berpikir Kritis. Skripsi. Jakarta. Universitas Kristen Satya Wacana. Gunawan, Adi W. (2003). Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelarated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halpern, Diane F. (2003). Thought and knowledge : an introduction to critical thinking. Diakses dari www.assessment.aas.duke.edu. Husnidar, M. Ikhsan dan Syamsul Rizal. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Didaktik Matematika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 1(1), 72. Johnson, D. W. dan Johnson, R. T. (2002). Meaningful assessment: A manageable and cooperative process. Boston, MA: Allyn & Bacon. Johnson, E. B. (2002). Contextual teaching and learning. Thausand Oaks, California: Corwin Press, Inc. A Sage Publication Company Khairuntika. (2015). Implementasi Model PBL dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Dalam Margisit, Sugiman, Ali Mahmudi, dkk (Eds.) Mengembangkan Kecakapan Abad 21 Melalui Penelitian matematika dan Pendidikan Matematika: Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 2015 (hal. 333) Maxwell, Max. (2014). Introduction to the Socratic Method and its Effect on Critical Thinking. Diakses dari www.socraticmethod.net Mullis I.V.S. (2012). TIMSS 2011 international result in mathematics. Chesnut Hill, MA: TIMSS & PIRLS International Study Center: Boston College. Nurwantoro, Irwan. (2015). Efektivitas pembelajaran Socrates ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa. Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung. Paul dan Endler. (2014). Why Critical Thinking?. Diakses dari www.criticalthinking.org Pramasdyahsari AS dan Rasiman. (2014). Development of Mathematics Learning Media E-Comic Based on Flip Book Maker to Increase the Critical Thinking Skill and Character of Junior High School Students, International Journal of Education Research (2)11, 357. Diakses dari www.ijern.com Qosyim, Achmad. (2007). Studi Implikasi Socrates dalam Praktek Pendidikan. Surabaya: UNESA University Press. Ruland, Judith P. (2003). Critical Thinking Standards. University of Central Florida: Faculty Centre. Yuliyanti, (2010). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Peluang Berbasi Reciprocal Teaching Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Lubuk Linggau”, Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya (4)1, 98. Diakses dari www.eprints.unsri.ac.id Yunarti, Tina. (2011). Pengaruh Metode Socrates terhadap Kemampuan dan Disposisi Berpikir Kritis Matematis Siswa SMA. Disertasi-UPI. Bandung: UPI. Zamroni & Mahfudz. (2009). Panduan Teknis Pembelajaran Yang Mengembangkan Critical Thinking. Jakarta: Depdiknas.in_ID
dc.identifier.issn2502-6526
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6945
dc.description.abstractPesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menghadapi fenomena tersebut. Salah satu kemampuan berpikir yang dapat dikembangkan adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis adalah proses berpikir secara sistematis yang memberikan kesempatan pada siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi setiap keputusannya dengan tepat. Berpikir kritis penting karena (1) mengembangkan kemampuan individual secara maksimal, baik secara fisik, emosi, filosofi, estetika, dan intelektual; (2) mempersiapkan siswa untuk mencukupi kebutuhan ekonominya secara mandiri dan siap menghadapi dunia kerja, mengajarkan siswa untuk mendapatkan dan menghasilkan kebutuhan serta pelayanan yang diinginkan, dan mengatur sumber daya seseorang secara efisien; (3) mengutamakan tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Salah bsatu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah metode Socrates. Metode Socrates adalah proses diskusi yang dipimpin guru untuk membuat siswa mempertanyakan validitas penalarannya atau untuk mencapai sebuah kesimpulan. Seluruh percakapan dalam metode Socrates merupakan percakapan yang bersifat konstruktif dan menggunakan pertanyaan-pertanyaan Socrates. Terdapat hubungan antara metode Socrates dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa metode Socrates dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectBerpikir Kritisin_ID
dc.subjectMetode Socratesin_ID
dc.titleMetode Socrates Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record