dc.identifier.citation | _______ . (2015). Parabola.http://directory.umm.ac.id/Labkom.../Bab6%20OK.doc.Diaksespada 12 November 2015 _______ . (2011). Geometri Hiperbola. Diakses dari https://rsainzhasan.wordpress.com/2011/12/31/hiperbola-geometrimakalah/ _______ . (2014). Perbedaan Cara Berfikir Otak Kiri dan Otak Kanan. Diakses dari http://icaraku.blogspot.com/2013/07/cara-mempertajamingatan-otak-kanan.html ______ . (2014). Profil Berpikir Intuitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Geometri. Diakses dari https://tmtiainta.wordpress.com/2014/06/27/profil-berpikir-intuitifsiswa-dalam-menyelesaikan-masalah-geometri/ Arsyad, A.(2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka Aswad, Ayub. (2014). Tips Mengingat/Menghafl Rumus dengan Cepat/Mudah. Diakses dari http://ayubaswad.mywapblog.com/tipsmengingatmenghapal-rumus-dengan-cep.xhtml Haryanto.(2012).Cara MeningkatkanMotivasiBelajar. Diakses dari http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/ Hernawati, Y. (2014). Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan lembar kerja bersetting teori belajar Bruner ditinjau dari motivasi belajar matematika siswa pada materi relasi dan fungsi .Thesis. Surakarta: Pascasarjana UNS PP No 19 tahun 2005 Putri, Agis Mindya. (2013). Teori Belajar Kontruktivisme dalam Mengembangkan Intuisi. Diakses dari http://agisnindyaputri.blogspot.co.id/2013/01/teori-belajarkonstruktivisme-dalam.html Rudi Santoso Yohanes. (2011). Kontribusi Pendidikan Matematika dalam Pembelajaran Karakter Siswa.Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika. UNY, 3 Desember 2011. ISBN: 978 – 979 – 16353 – 6 – 3 ,158-169. Sadiman, A.S., Rahardjo, Haryono, A., & Rahardjito. (2010). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sanjaya, sailendra Srihadi.(2008). Pengertian dan Cara Membuat Peta Konsep. Diakses dari http://devisologi.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-caramembuat-peta-konsep_15.html Senoaji, Ahmad.(2015).Mengenal Panel Surya. Diakses dari http://nofisi.blogspot.co.id/2015/03/mengenal-panel-surya.html Setiawan, T.B, Lestari N.DS. (2010). Proses Pembelajaran Irisan Kerucut pada SMKN dengan Daya Serap Siswa Rendah terbanyak di Jember pada Ujian Nasional Matematika Tahun 2013/2014. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Smith, Edward E.,Kosslyn, Stephen M. (2014). Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudrajat, Akhmad. (2010). 18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar. Diakses dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/11/tipsmemotivasi-siswa-untuk-belajar/ Usodo, Budi. (2012). Karakteristik Intuisi Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika dan Perbedaan Gender. Surakarta : Perpustakaan FKIP UNS. Zaldy, Rafy.(2012). Motivasi dan Minat Belajar Siswa. Diakses dari http://rafyberbagy.blogspot.co.id/ | in_ID |
dc.description.abstract | Materi irisan kerucut merupakan materi yang sudah lama tidak masuk ke dalam silabus, 10 tahun
kemudian dimunculkan kembali pada kurikulum 2013.Pada kondisi lapangan, guru mengalami
kesulitan dalam mengajarkan materi tersebut dan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal tentang irisan kerucut.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya
prestasi belajar siswa pada materi irisan kerucut.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada materi irisan kerucut.Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatifdengan pendekatan deskriptif
kualitatif.Subyek yang diambil adalah siswa kelas XI-IA-2 SMAIT Nur Hidayah Kartasura
berjumlah 2, yaitu1 berkemampuan tinggi dan 1 berkemampuan rendah.Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
melaui tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.Teknik pemeriksaan
keabsahan data menggunakan trianggulasi teknik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada materi irisan kerucut, yaitu: (1) Siswa kurang
memiliki motivasi belajar, (2) Materi irisan kerucut sulit untuk dipahami, (3) Rumus-rumus pada
materi irisan kerucut banyak dan sulit dihafalkan, dan (4) Intuisi siswa dalam mengerjakan soal
lemah. | in_ID |