Hubungan Masa Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Karyawan di PT. Madubaru Kabupaten Bantul
Abstract
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi perhatian dalam segala pekerjaan, terutama
perindustrian yang memiliki risiko bahaya dari lingkungan kerja seperti debu, uap, air, gas
dan bahan lainnya yang menyebabkan gangguan pernafasan. Di sisi lain, masa kerja juga
dapat memengaruhi pekerja. Perlindungan tenaga kerja melalui usaha teknis pada peralatan
kerja, bahan baku, dan lingkungan kerja sangat diutamakan. Namun, bahaya masih belum
dapat dikendalikan sepenuhnya, sehingga diterapkan pengendalian risiko bahaya dengan
digunakannya Alat Pelindung Diri (APD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan masa kerja dan penggunaan APD dengan keluhan gangguan saluran pernafasan
pada pekerja di PT Madubaru, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis
penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Data yang diperoleh dari
kuesioner diolah dengan uji univariat dan bivariat, serta uji chi square.Hasil penelitian yang
dilakukan pada 82 responden diketahui terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan
gangguan saluran pernafasan pada pekerja pabrik di PT Madubaru dengan Sig = 0,010, dan
nilai chi square 9,268. Pada penggunaan alat pelindung diri, RP: 0,621, P: 0,349, dan 95%,
CI: 0,228 - 1,692 tidak ada hubungan dengan keluhan gangguan saluran pernafasan,
Kesimpulannya adalah masa kerja berhubungan dengan keluhan gangguan saluran
pernafasan pada para pekerja di PT Madubaru sedangkan pemakaian (APD) tidak
berhubungan.