dc.identifier.citation | Aditama, T.Y., 1992, Rokok dan Kesehatan, UI-Press, Jakarta. Hal. 22-26. Aji, S.D., Maywati S., Faturahman Y., 2012, "Dampak Paparan Debu Kayu Terhadap Keluhan Kesehatan Pekerja Mebel Kektor Informal Di Sindang Galih Kelurahan Kahurupan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun 2012" Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 (5) : Hal. 1-6. Anies, 2014, Kedokteran Okupasi Berbagai Penyakit Akibat Kerja dan Upaya Penanggulangan Dari Aspek Kedokteran, Cetakan I, Penerbit Ar-ruzz Media, Yogyakarta. Hal 13-17, 79-86, 87-96. Anizar., 2012, Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal. 85-105. Atmaja, S.A., dan Ardyanto, D, 2007., Identifikasi Debu di Lingkungan Kerja dan Keluhan Subyektif Pernafasan Tenaga Kerja Bagian Finish Mill, Jurnal Kesehatan Lingkungan 3(2). Hal. 161-171. Budiono, I, 2007, Faktor Resiko Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Pengecatan Mobil (Studi pada bengkel pengecatan di Kota Semarang), Tesis, UNDIP: Semarang. Dahlan, M.S., 2013, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi Revisi V, Jilid 3, Salemba Medika, Jakarta. Hal. 131-149. Damayanti, T., Yunus, F., Ikhsan, M., dan Sutjahyo, K, 2007., "Hubungan Penggunaan Masker dengan Gambaran Klinis Faal Paru dan Foto Toraks Pekerja Terpajan Debu Semen, Jurnal Kedokteran, Volume: 57, Nomor : 9 Hal. 290-299. Harrianto, R, 2009, Buku Ajar Ksehatan Kerja. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hal.6567. Irfan, A., 2003, "Hubungan paparan Debu Kayu Dengan Keluhan Subjektif Saluran Pernafasan dan Gangguan Ventilasi Paru Pada Tenaga Kerja PT. Perwira Karya Divisi Mebel Kabupaten Sleman Yogyakarta", Thesis, Pascasarjana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Isgiyanto, A., 2009, Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non-Eksperimental, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta. Hal.80. Karim, 2007, Faktor-faktor yang berhubungan dengan Gangguan Ventilasi Paru Pada Tenaga Kerja Di PT. Macarindo Kreasi Darana, Sleman, Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta. Hal. 37-40. Rikimiarif, E.D. Pawenang, T.E., dan Cahyati, H.W, 2012., "Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Pernafasan Dengan Tingkat Kapasitas Vital Paru", Jurnal Kesehatan Masyarakat 1(1) Hal. 14-17. | in_ID |
dc.description.abstract | Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi perhatian dalam segala pekerjaan, terutama
perindustrian yang memiliki risiko bahaya dari lingkungan kerja seperti debu, uap, air, gas
dan bahan lainnya yang menyebabkan gangguan pernafasan. Di sisi lain, masa kerja juga
dapat memengaruhi pekerja. Perlindungan tenaga kerja melalui usaha teknis pada peralatan
kerja, bahan baku, dan lingkungan kerja sangat diutamakan. Namun, bahaya masih belum
dapat dikendalikan sepenuhnya, sehingga diterapkan pengendalian risiko bahaya dengan
digunakannya Alat Pelindung Diri (APD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan masa kerja dan penggunaan APD dengan keluhan gangguan saluran pernafasan
pada pekerja di PT Madubaru, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis
penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Data yang diperoleh dari
kuesioner diolah dengan uji univariat dan bivariat, serta uji chi square.Hasil penelitian yang
dilakukan pada 82 responden diketahui terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan
gangguan saluran pernafasan pada pekerja pabrik di PT Madubaru dengan Sig = 0,010, dan
nilai chi square 9,268. Pada penggunaan alat pelindung diri, RP: 0,621, P: 0,349, dan 95%,
CI: 0,228 - 1,692 tidak ada hubungan dengan keluhan gangguan saluran pernafasan,
Kesimpulannya adalah masa kerja berhubungan dengan keluhan gangguan saluran
pernafasan pada para pekerja di PT Madubaru sedangkan pemakaian (APD) tidak
berhubungan. | in_ID |