Show simple item record

dc.contributor.authorPermata, Ekie Gilang
dc.contributor.authorKusumanto, Ismu
dc.date.accessioned2016-04-29T01:10:11Z
dc.date.available2016-04-29T01:10:11Z
dc.date.issued2016-03-23
dc.identifier.citationAbdullah, Irwan. 2002. Tantangan Pembangunan Ekonomi dan Transformasi Sosial : Suatu Pendekatan Budaya. Jurnal Humaniora Vol. XIV, no. 3/2002 Abdullah, Taufik.1988, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi, cet. IV, Jakarta: LP3ES Asy’arie, Musa. 1997. Islam: Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, Yogyakarta: Lesfi bekerjasama Institut Logam Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahan. Jakarta Hanafiyah, Muhammad. 2009. Dahsyatnya ayat-ayat pembuka pintu rezeki. Cetakan pertama, Penerbit Mutiara Media, Jakarta. Rahman, Afzalur. Economic Doctrines of Islam, Edisi Indonesia, Doktrin Ekonomi Shihab, M. Quraish. 1997. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan, cetakan VIII, Bandung: Mizan. Simomora. Bilson. 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Weber, Max. 1958. The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, translated by Talcott Parsons, New York: Charles Scribners ----------, 1996. Islam, jilid 4 Terj. Suroyo Nastangin, Dana Bhakti Wakaf Yogyakarta ---------, Mayarakat madani, diakses pada http://www6.bappenas.go.id/get-file-server/node/2887/ diakses tanggal 10 Mei 2009 ---------, Unsur pembangunan, diakses pada http://www.sttcipanas.ac.id , diakses tanggal 10 Mai 2009 ---------, Budaya, diakses pada http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya , diakses tanggal 10 Mai 2009.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7154
dc.description.abstractKeberhasilan Jepang mengimbangi dominasi dunia barat dalam aspek ekonomi dan teknologi, membuka mata bahwa ajaran agama dan budaya dapat berpengaruh terhadap etos kerja dan produktivitas suatu bangsa. Keberhasilan Jepang ini pun banyak diikuti oleh negara lain seperti Taiwan dan Korea yang mengadopsi latar belakang budaya dan ajaran agama sebagai sebagai pijakan dalam melaksanakan kegiatan ekonomi.Pengaruh kemampuan memodifikasi ajaran agama dan kearifan budaya lokal terhadap eksistensi kebangsaan dan kenegaraan semakin besar terutama dalam hal ekonomi dan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah menggali nilai-nilai agama yang mampu mendorong peningkatan etos kerja dan produktivitas. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan memahami nilai-nilai yang mendukung peningkatan etos kerja serta mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan etos kerja melalui pola pembinaan yang sistematis. Penelitian ini merupakan survey research dengan pendekatan kuantitatif, dimana tujuan penelitian telah ditentukan dari awal. Variable yang digunakan berdasarkan 25 Ciri Etos Kerja Muslim yang dikembangkan oleh Ashar Jalela. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Teknik pengumpulan data primer menggunakan metode wawancara terstuktur dan kuisioner. Sedangkan teknik analisa menggunakan metode perbandingan, yaitu membandingkan kenyataan, persepsi dengan berbagai teori menyangkut etos kerja dan produktivitas khususnya 25 ciri etos kerja muslim yang dikembangkan Ashar Jalela. Pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa 90 % responden mengetahui dengan baik 25 ciri etos kerja muslim. Namun, pada dataran aplikasi responden menyatakan 44 % ragu dan 19 % menyatakan tidak setuju serta 6 % menyatakan sangat tidak setuju sehingga secara akumulatif terdapat 69 % responden cenderung tidak setuju bila ciri etos muslim diamalkan. Hal ini menjadi penjelasan mengapa kualitas dan prestasi kerja karyawan belum optimal. Belum adanya kultur budaya yang secara kondusif membangun suasana kerja positif dan pekerjaan lebih bersifat rutinitas menjadikan salah satu faktor utama karyawan enggan mengaplikasikan 25 ciri etos kerja muslim. 88% karyawan tidak memiliki visi misi pribadi menjadi enyebab motivasi kerja karyawan lebih didominasi oleh berbagai kombinasi faktor eksternal, dimana jika faktor eksternal tidak kondusif maka prestasi kerja karyawan pun akan menurun dengan signifikan. Membangun karakter internal menjadi salah satu faktor penting pembinaan karyawan agar bekerja lebih berorientasi prestasi daripada faktor-faktor eksternal, seperti gaji, reward, insentif dan bonus.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectetos kerjain_ID
dc.subjectnilai-nilai agamain_ID
dc.subjectProduktivitasin_ID
dc.titleMenggali Nilai-Nilai Agama yang Mampu Mendorong Peningkatan Etos Kerja dan Produktivitas Dalam Rangka Menyukseskan Visi Riau 2020in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record