dc.contributor.author | Rosidin | |
dc.date.accessioned | 2016-06-02T06:37:10Z | |
dc.date.available | 2016-06-02T06:37:10Z | |
dc.date.issued | 2016-04-02 | |
dc.identifier.citation | _____ (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara. Arends, R.I. (2007). Learning to Teach. New York: Mc-Graw Hill. al-Baqi, M.F.A. (2007). al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim. Kairo: Dar al-Hadits. Chatib, M. (2014). Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa. McNergney, R. F. & Carrier, C. A. (1981). Teacher Development. New York: McMillan Publishing. Muhaimin. (2011). Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rosidin. (2015). Metodologi Tafsir Tarbawi. Jakarta: Amzah. Shihab, M.Q. (2011). Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an [Volume 2]. Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M.Q. (2013). Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Bermasyarakat. Bandung: Mizan. Shihab, M.Q. (2014). Wawasan al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan. Tim Tafsir Ilmiah Salman ITB. (2014). Tafsir Salman: Tafsir Ilmiah Juz ‘Amma. Bandung: Mizan. Uno, H.B. & Mohamad, N. (2013). Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. al-Zuhaili, W. (1991). al-Tafsir al-Munir: fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al- Manhaj. Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’ashir. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2503-4855 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/7269 | |
dc.description.abstract | Artikel ini merupakan studi teks al-Qur’an yang bertujuan menemukan
konsep kunci etos kerja Qur’ani yang berpotensi meningkatkan kualitas keempat
kompetensi pendidik profesional, jika diimplementasikan dengan optimal. Dalam
prosesnya, tulisan ini mengacu pada langkah-langkah metodologis-aplikatif tafsir
tarbawi praktis: menentukan tema, mengidentifikasi ayat-ayat yang relevan,
kemudian menganalisis data ayat dengan tiga teknik analisis, yaitu kebahasaan
(lughawi), isi (tahlili) dan kependidikan (tarbawi).
Ada tiga temuan utama penelitian ini. Pertama, “kesadaran diri” merupakan
konsep kunci etos kerja Qur’ani dalam meningkatkan kinerja pendidik
profesional. Detailnya, peningkatan kompetensi profesional melalui kesadaran
atas kewajiban asasi pendidik; peningkatan kompetensi pedagogik melalui
kesadaran atas hak asasi peserta didik; peningkatan kompetensi kepribadian
melalui kesadaran atas kekurangan diri sendiri; peningkatan kompetensi sosial
melalui kesadaran atas kelebihan orang lain. Kedua, strategi implementasi
kesadaran diri dalam meningkatkan kinerja pendidik profesional bersifat teologis
(iman), teoretis (ilmu), praktis (amal) dan moralistis (akhlak). Ketiga, ada tiga
tingkatan kualitas implementasi kesadaran diri, yaitu di bawah standar (zhalim);
sesuai standar (muqtashid); dan di atas standar (sabiq). | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Kesadaran Diri | in_ID |
dc.subject | Kinerja Qur’ani | in_ID |
dc.subject | Pendidik Profesional | in_ID |
dc.title | Strategi Peningkatan Kinerja Pendidik Profesional Berbasis Etos Kerja Qur’ani | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |