• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Kajian Linguistik dan Sastra*
    • Volume 25 No.2, Desember 2013
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Kajian Linguistik dan Sastra*
    • Volume 25 No.2, Desember 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Utilitas Bahasa Dalam Mengkonstruksi Hegemoni Kekuasaan Pada Novel Ronggeng Dukuh Paruk: Perspektif Antropologi Linguistik

    Thumbnail
    View/Open
    4 - Sugiarti.pdf (512.5Kb)
    Date
    2013-12
    Author
    Sugiarti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan (1) memberikan penjelasan tentang hegemoni kekuasaan yang diungkapkan pengarang dalam teks sastra melalui sistem penanda; (2) memberikan penjelasan tentang hegemoni kekuasaan yang ditunjukkan dalam teks sastra sebagai representasi kondisi kemanusiaan.; (3)menemukan konsep dasar yang dapat memberikan penjelasan tentang bahasa, sistem kekuasaan dan kebudayaan dalam perspektif antropologi linguistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualityatif deskriptif sebagai upaya untuk menjelaskan bahwa utilitas bahasa dalam perspektif antropologi linguistik mampu menformulasi dan merekonstruksi hegemoni kekuasaan yang terdapat dalam trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari. Data penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berupa teks sastra (novel), sedangkan data sekunder meliputi: (1)berbagai referensi atau jurnal yang relevan dengan permasalahan penelitian; (2) berbagai informasi penting yang diperoleh dari pengarang, budayawan, dan pembaca yang dirujuk dari internet. Pengumpulan dapat dilakukan dengan teknik studi kepustakaan disertai pemahaman arti secara mendalam. Teknik analisis data untuk pemaknaan diperlukan pembacaan secara semiotik yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)hegemoni kekuasaan yang diungkapkan pengarang melalui sistem penanda dapat diperhatikan dalam penggunaan tanda/simbol yang mengarah pada pemaknaan kekuasaan pada kategori linguistik yang dikaitkan dengan budaya masyarakat dalam teks; (2) hegemoni kekuasaan yang ditunjukkan dalam teks sebagai representasi kemanusiaan diungkapkan bahwa untuk kepentingan-kepentingan tertentu terkadang bahasa merupakan salah satu alat jitu yang digunakan untuk memberikan suatu pembenaran terhadap perilaku manusia; (3) bahasa yang digunakan dalam teks tidak dapat dilepaskan dengan kebudayaan masyarakat dalam memberikan pemaknaan tentang kekuasaan. Representasi kekuasaan tergambar secara jelas dalam membicarakan dan menafsirkan penggunaan penanda bahasa yang mengacu pada realitas sosial.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/7437
    Collections
    • Volume 25 No.2, Desember 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV