Studi Komparasi Kapasitas Lentur U-Ditch Pracetak Produk Lokal dengan Produk Jepang
View/ Open
Date
2016-05-25Author
Djamaluddin, Rudy
Irmawaty, Rita
Djamaluddin, Ibrahim
Komine, Keizo
Metadata
Show full item recordAbstract
Konstruksi beton pracetak telah berkembang pesat pada dunia konstruksi di negara-negara moderen maupun berkembang. Penggunaan konstruksi pracetak memberikan beberapa keuntungan seperti kualitas struktur yang baik, pelaksanaan konstruksi lebih cepat, tingkat ketahanan (durabilitas) struktur yang lebih panjang. Konstruksi pracetak juga telah berkembang hingga konstruksi saluran drainase (U-Ditch). Di negara maju seperti Jepang hampir seluruh sistem drainase sudah menggunakan sistem pracetak. Di Indonesia, khususnya di Kota Makassar, produksi U-ditch pracetak juga sudah mulai berkembang dan digunakan pada beberapa infrastruktur drainase. Namun demikian, produk-produk lokal masih belum seragam baik dimensi maupun kualitasnya oleh karena belum adanya sistim standarisasi proses disain dan konstruksi yang baku. Sebagai upaya untuk melakukan identifikasi kualitas khususnya pada segi kapasitas lentur dari produk-produk lokal (digunakan 2 jenis produk lokal sebagai materi studi) maka dilakukan studi komparasi kapasitas lentur produk lokal dengan produk standar Jepang. Pada penelitian ini, dipilih dua jenis produk lokal dan satu produk dari Jepang sebagai pembanding. Pengujian dilakukan berdasarkan standar uji yang digunakan oleh produk Jepang. Bahan uji berupa U-ditch dimensi 800 mm x 800 mm baik untuk produk lokal maupun untuk produk Jepang. Masing-masing produk memiliki dimensi yang berbeda-beda dengan berat masing-masing 511.24kg untuk produk lokal #1, 445.28kg untuk produk lokal #2 dan 422.62kg untuk produk Jepang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kapasitas lentur produk lokal #1, lokal #2 dan Jepang adalah masing-masing 6.342 kN.m/M’, 2.492 kN.m/M’ dan 7.118 kN.m/M’. Dapat disimpulkan bahwa dengan standar disain dan standar produksi yang baik, maka dapat dihasilkan produk seperti halnya produk Jepang yang memiliki ratio kapasitas lentur 2.85 dengan ratio berat produk 0.95 dibandingkan dengan produk lokal (lokal #2).