Show simple item record

dc.contributor.authorDjamaluddin, Rudy
dc.contributor.authorIrmawaty, Rita
dc.contributor.authorDjamaluddin, Ibrahim
dc.contributor.authorKomine, Keizo
dc.date.accessioned2016-08-08T06:21:31Z
dc.date.available2016-08-08T06:21:31Z
dc.date.issued2016-05-25
dc.identifier.citationC.L. Pageign (2007), “Durability of concrete and cement composites”. James K. Wight (2011). “Reinforced Concrete Mechanics and Design” 6th Edition , Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Japan International Standard, “Reinforced concrete gutters for roadside”, JIS A 5345. Japan International Standard, “Required performance and methods of verifications”, JIS A 5362. Japan International Standard, “General rules for methods of performance test”, JIS A 5363. Japan International Standard, “General rules for method and inspection”, JIS A 5365. JSCE guideline for concrete (2012) , “Standard specification for concrete structures”, JSCE, Japan. Kim Elliott (2002), “Precast Concrete Structures”, Butterwoth-Heinemann. Rohit B. Nimse, Digesh D.Joshi and Paresh V.Patel. (2014), “Behavior of wet precast beam column connectionsunder progressive collapse scenario: an experimental study”, Int J Adv Struct Eng, 6, 149–159 Standar Nasional Indonesi (SNI)(2002). “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, SNI 03-2847-2002. Standar Nasional Indonesia (SNI)(2012). “Precast concrete and prestressing concrete”, SNI-7833-2012.in_ID
dc.identifier.issn2459-9727
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7513
dc.description.abstractKonstruksi beton pracetak telah berkembang pesat pada dunia konstruksi di negara-negara moderen maupun berkembang. Penggunaan konstruksi pracetak memberikan beberapa keuntungan seperti kualitas struktur yang baik, pelaksanaan konstruksi lebih cepat, tingkat ketahanan (durabilitas) struktur yang lebih panjang. Konstruksi pracetak juga telah berkembang hingga konstruksi saluran drainase (U-Ditch). Di negara maju seperti Jepang hampir seluruh sistem drainase sudah menggunakan sistem pracetak. Di Indonesia, khususnya di Kota Makassar, produksi U-ditch pracetak juga sudah mulai berkembang dan digunakan pada beberapa infrastruktur drainase. Namun demikian, produk-produk lokal masih belum seragam baik dimensi maupun kualitasnya oleh karena belum adanya sistim standarisasi proses disain dan konstruksi yang baku. Sebagai upaya untuk melakukan identifikasi kualitas khususnya pada segi kapasitas lentur dari produk-produk lokal (digunakan 2 jenis produk lokal sebagai materi studi) maka dilakukan studi komparasi kapasitas lentur produk lokal dengan produk standar Jepang. Pada penelitian ini, dipilih dua jenis produk lokal dan satu produk dari Jepang sebagai pembanding. Pengujian dilakukan berdasarkan standar uji yang digunakan oleh produk Jepang. Bahan uji berupa U-ditch dimensi 800 mm x 800 mm baik untuk produk lokal maupun untuk produk Jepang. Masing-masing produk memiliki dimensi yang berbeda-beda dengan berat masing-masing 511.24kg untuk produk lokal #1, 445.28kg untuk produk lokal #2 dan 422.62kg untuk produk Jepang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kapasitas lentur produk lokal #1, lokal #2 dan Jepang adalah masing-masing 6.342 kN.m/M’, 2.492 kN.m/M’ dan 7.118 kN.m/M’. Dapat disimpulkan bahwa dengan standar disain dan standar produksi yang baik, maka dapat dihasilkan produk seperti halnya produk Jepang yang memiliki ratio kapasitas lentur 2.85 dengan ratio berat produk 0.95 dibandingkan dengan produk lokal (lokal #2).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectSaluran U-ditchin_ID
dc.subjectBeton Pracetakin_ID
dc.subjectKapasitas lenturin_ID
dc.titleStudi Komparasi Kapasitas Lentur U-Ditch Pracetak Produk Lokal dengan Produk Jepangin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record