dc.identifier.citation | Bennett, J.W dan Klich, M. 2003. Mycotoxins. Clinical Microbiology Reviews 16(3):497-516. Cowan, M. K. 2012. Microbiology a Systems Approach Third Edition. New York: McGraw-Hill. Chan, W.H dan Shiao, N.H. 2007. Effect of Citrinin on Mouse Embryonic Development in vitro and in vivo. Reproductive Toxicology 24(1): 120-125. Deacon, J.W. 2006. Fungal Biologi 4 th Edition. Australia : Blackwell Publishing. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Gandjar, I., Samson, R., Vermeeulen, K., Oetari, A., dan Santoso, I. 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hastuti, U. S., Dipu, Y. V., & Mariyanti. 2011. Isolasi dan Identifikasi Mikoflora Kapang Kontaminan pada Kue Pia yang Dijual di Kota Malang. Biologi, sains, lingkungan, dan pembelajarannya menuju pembangunan karakter: kumpulan makalah seminar nasional VIII, Pendidikan Biologi FKIP UNS,Surakarta, 16 Juli. Kusuma, R.D. 1992. Mempelajari Pengaruh Penambahan Pengawet pada Nira Aren (Arenga pinnata Merr) terhadap Mutu Gula Merah, Gula Semut, Sirup Nira, dan Gula Putih yang Dihasilkan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Kusuma, S. A. F. 2009. Karya Ilmiah: Uji Biokimia Bakteri. Sumedang: Universitas Padjadjaran Fakulta Farmasi. Makfoeld, D. 1993. Mikotoksin Pangan. Yogyakarta: Kanisius. Peraica, M., Radic, B., Lucic, A., dan Pavlovic, M. 1999. Toxic Effect of Moycotoxins in Human. Bulletin of the World Health Organization 77(9):754-766. Purnama, W. B., Indrayudha, P., & Munawaroh, R. 2013.Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus Aareus, Pseudomonas aeruginosa,Bacillus subtilis dan Escherichia coli, (Online), (http://eprints.ums.ac.id), diakses 2 Mei 2016. Reiss, J. 1977. Mycotoxins in Foodstuffs. x. Production of Citrinin by Penicillium chrysogenum in bread. Food and Cosmetics Toxicology 15(4):303-307. Salamah, E., Sukarsa, D.R., dan Damayanti, N.K. 1996. Pengaruh KOnsentrasi Gula dan Garam terhadap Mutu Jambal Roti. Buletin Teknologi Hasil Perikanan 2(2):25-30. Samson, Robert A., Hoekstra, Ellen., dan Van Ooeschol Connie, A N. 1981. Introduction to food-born fungi. Netherlands : Centraalbureau Voor Schimmelcultures. Singh, N.D., Sharma, A.K., Patil, R.D., Rahman, S., Leishangthem,G.D., dan Kumar, M. 2014. Effect of feeding graded doses of Citrinin on clinical and teratology in female Wistar rats. Indian Journal of Experimental Biology 52:159-167. Susiwi, 2009. Keruskan Pangan, (Online), (http://file.upi.edu), diakses 2 Mei 2016. Versilovskis, A dan Saegar, S. 2009. Sterigmatocystin: Occurrence in foodstuffs and analytical methods – An overview. Molecular Nutrition and Food Research 54(1): 136-147. Widodo, Wahyu. 2010.Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak, (Online),(http://wahyuwidodo.staff.umm.ac.id), diakses 2 Mei 2016. | in_ID |
dc.description.abstract | Jenang merupakan makanan yang terbuat dari kombinasi beberapa bahan diantaranya tepung
ketan, gula merah, santan kelapa, dan tepung beras. Jenang memungkinkan dapat
terkontaminasi oleh kapang. Nutrisi yang terkandung dalam bahan pembuatan jenang dapat
digunakan oleh kapang untuk tumbuh dan berkembang. Jenang yang terkontaminasi oleh
kapang menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
spesies-spesies kapang kontaminan pada jenang yang dijual di Trenggalek yang disimpan
selama 7x24jam. Sampel jenang sebanyak 10 gram dihaluskan kemudian dilarutkan dalam 90
mL larutan air pepton 0,1% sehingga diperoleh larutan sampel pada tingkat pengenceran 10
.
Setelah itu dilakukan pengenceran secara bertingkat sehingga diperoleh pengenceran pada
tingkat 10
-2
, 10
-3
, 10
-4
, 10
-5
, dan 10
-6
. Sampel pada masing-masing tingkat pengenceran tersebut
diinokulasikan sebanyak 0,1 mL pada medium Potato Dextrosa Agar(PDA), kemudian
diinkubasikan pada suhu 25-27
o
C selama 7x24 jam. Masing-masing koloni yang berbeda
diisolasi dan diidentifikasi. Pembuatan preparat kapang dilakukan dengan menggunakan
metode slide culture. Hasil pengamatan morfologi koloni dan mikroskopis dideskripsikan
untuk keperluan identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 spesies kapang
kontaminan pada jenang yang dijual di Trenggalek, yaitu Aspergillus nidulans (Eidam) Vuill,
Penicillium digitatum Sacc.,Cladosporium cladosporioides, Penicillium chrysogenum Thom.,
dan Mycelia sterilla. | in_ID |