Show simple item record

dc.contributor.authorSalim, Aimanun
dc.date.accessioned2016-10-21T09:38:46Z
dc.date.available2016-10-21T09:38:46Z
dc.date.issued2016-08-27
dc.identifier.citationAl-Ma‟ruf, Ali Imron. 2014. Metode Penelitian Sastra Dan Pembelajarannya. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (handout kuliah) Basyir, Abu Umar. 2011. Sutra Kasih Ibunda Kepadamu Berbakti Tiada Henti. Solo: Rumah Zikir. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, teori, dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Widyatama. Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. Jakarta: Obor Indonesia. Ikranegara, Tira. 2008. Cerita Rakyat Malin Kundang. Surabaya: Perseba. . 2008. Cerita Rakyat Batu Menangis. Surabaya: Perseba.Indrajati, Ginanjar. 2011. Buletin At-tauhid. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Islam Al- atsary. Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.in_ID
dc.identifier.issn2407-9189
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7752
dc.description.abstractBerbicara masalah sastra tidak akan ada habisnya selama peradapan manusia tetap berlangsung. Karya sastra tidak pernah terlepas dari manusia itu sendiri sebagai pencipta. Penelitian ini akan memaparkan perbandingan antara cerita rakyat Malin Kundang dengan Batu Menangis. Perbandingan atau membandingkan karya sastra dilakukan dengan disiplin ilmu, yakni sastra bandingan. Membandingkan dua karya sastra atau lebih menjadi objek kajian sastra bandingan. Jadi, sastra bandingan adalah kegiatan membandingkan dua karya sastra atau lebih minimal dari dua negara yang berbeda. Kegaitan membandingkan itu tidak hanya dibandingkan dari satu unsur saja, tetapi secara keseluruhan. Penelitian ini difokuskan pada kajian unsur tragedi kedurhakaan antar kedua karya sastra, cerita rakyat Malin Kundang dengan Batu Menangis. Kegiatan pengkajian sastra bandingan ini menggunakan teori pendekatan objektif. Pendekatan objektif memusatkan perhatian semata-mata pada unsur-unsur, yang dikenal analisis intrinsik. Konsekuensi logis yang ditimbulkan adalah mengabaikan bahkan menolak segala unsur ekstrinsik, seperti aspek historis, sosiologis, polotis, dan unsur-unsur sosiokultural lainnya, termasuk biografi. Oleh karena itu, pendekatan objektif juga disebut analisis otonomi.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherSTIKES Muhammadiyah Pekajanganin_ID
dc.subjectMalin Kundangin_ID
dc.subjectBatu Menangisin_ID
dc.subjectdurhakain_ID
dc.titleTragedi Kedurhakaan Dalam Cerita Malin Kundang (Sumatera Utara) Dan Batu Menangis (Kalimantan Barat)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record