• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Progressive and Fun Education (Profunedu) International Conference Proceeding
    • Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-1
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Progressive and Fun Education (Profunedu) International Conference Proceeding
    • Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-1
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kesantunan Berbahasa Dalam Perspektif Pragmatik

    Thumbnail
    View/Open
    68.pdf (294.5Kb)
    Date
    2016-08-03
    Author
    Sadapotto, Andi
    Hanafi, Muhammad
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Keragaman wujud formal serta fungsi pragmatik kesantunan berbahasa disampaikan melalui beragam strategi kesantunan berbahasa. Berdasarkan beberapa strategi kesantunan, penulis menyorot penggunaan strategi dari sudut pandang kelangsungannya. Hal ini sejalan dengan pandangan Wijana (2010) yang mengisyaratkan bahwa strategi penyampaian tindak tutur dapat diwujudkan melalui tuturan bermodus imperatif, deklaratif, dan interogatif, bermakna literal atau nonliteral, dan langsung atau tidak langsung. Kesantunan berbahasa melalui berbagai wujud formal linguistik serta berbagai fungsi pragmatiknya tidak dapat dilepaskan dari konteks penggunaannya. Konteks tersebut meliputi (a) pengetahuan, (b) situasi dan pengetahuan, (c) situasi dan teks, dan (d) pengetahuan, situasi, dan teks. Secara sosiopragmatik, konteks kesantunan berbahasa dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama, konteks situasi tutur ialah konteks pembicaraan yang terjadi dalam situasi tertentu dengan penggunaan bahasa sesuai dengan situasi itu. Kedua, konteks peristiwa tutur ialah konteks terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan mitra tutur dengan satu pokok tuturan di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Ketiga, konteks tindak tutur merupakan unit dasar komunikasi sebagai perangkat analisis. Secara ilokutif, konteks tindak tutur ini dapat berupa tindak asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/7862
    Collections
    • Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-1

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV