Show simple item record

dc.contributor.authorSadapotto, Andi
dc.contributor.authorHanafi, Muhammad
dc.date.accessioned2016-10-25T02:18:34Z
dc.date.available2016-10-25T02:18:34Z
dc.date.issued2016-08-03
dc.identifier.citationAustin, J.L. 1962. How to Do Things with Words. Cambridge: Harvard University Press Blum-Kulka, Shoshana. 1987. The Metapragmatics of Politeness in Israel Society, in Richard Watts, S. Ide, K. Ehlich (Eds.). Politeness in Language: Studies in its History, Theory and Practise. Berlin: Mouton de Gruyter. Brown, P.dan Yule, George. 1983. Discourse Analysis.Cambridge: CUP. Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Ellen, Gino. 2006. Kritik Teori Kesantunan. Terjemahan oleh Abdul Syukur Ibrahim (Peny.). Surabaya: Airlangga University Press. Grice, J. 1975. The Thread of Discourse. The Hangue: Mouton. Halliday, M.A.K. 1987. Language Stucture and Language Fungtion dalam John Lyons et.al. New Horizonin Linguistics. London: Penguin. Halliday, M.A.K. dan Hasan, Ruqaiya. 1985. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Terjemahan oleh Asruddin Barori Tou. 1994. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hymes, Dell. 1974. Foundation in Sociolinguistics: An Etnographic Approach. Philadelphia: University of Pennsylvan Press, Inc. Leech, Geoffrey. 1983. Principles of Pragmatics. London: Logman. Leech. Geoffrey. 1983. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Terjemahan oleh M.D.D. Oka. 1993. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press) Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatic. London: Cambridge University Press. Rahardi, Kunjana. 2000. Imperatif dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Berkenalan dengan Ilmu Bahasa. Malang: Dioma. Rahardi, Kunjana. 2010. Pragmatik: Kesantunan Impertaif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Searle, John. R. 1983. Speech Act: An essay in the Philosophy of Language. Cambridge: Cambridge University Press. Soemarmo, Marmo. 1988. Pragmatik dan Perkembangan Mutakhirnya. PELLBA I: 43-54. Sumarsono. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda Syafi’ie, Imam. 1989. Pragmatik dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Kumpulan Karangan Ilmiah IKA IKIP Malang. Malang: IKA IKIP Malang. Verhaar, J.W.M. 1980. Teori Linguistik dan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Wijana, I Dewa Putu dan Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Ofset. Yule, George. 2006. Pragmatik. Terjemahan oleh Indah Fajar Wahyuni. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-045-7
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7862
dc.description.abstractKeragaman wujud formal serta fungsi pragmatik kesantunan berbahasa disampaikan melalui beragam strategi kesantunan berbahasa. Berdasarkan beberapa strategi kesantunan, penulis menyorot penggunaan strategi dari sudut pandang kelangsungannya. Hal ini sejalan dengan pandangan Wijana (2010) yang mengisyaratkan bahwa strategi penyampaian tindak tutur dapat diwujudkan melalui tuturan bermodus imperatif, deklaratif, dan interogatif, bermakna literal atau nonliteral, dan langsung atau tidak langsung. Kesantunan berbahasa melalui berbagai wujud formal linguistik serta berbagai fungsi pragmatiknya tidak dapat dilepaskan dari konteks penggunaannya. Konteks tersebut meliputi (a) pengetahuan, (b) situasi dan pengetahuan, (c) situasi dan teks, dan (d) pengetahuan, situasi, dan teks. Secara sosiopragmatik, konteks kesantunan berbahasa dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama, konteks situasi tutur ialah konteks pembicaraan yang terjadi dalam situasi tertentu dengan penggunaan bahasa sesuai dengan situasi itu. Kedua, konteks peristiwa tutur ialah konteks terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan mitra tutur dengan satu pokok tuturan di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Ketiga, konteks tindak tutur merupakan unit dasar komunikasi sebagai perangkat analisis. Secara ilokutif, konteks tindak tutur ini dapat berupa tindak asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectkesantunanin_ID
dc.subjectberbahasain_ID
dc.subjectpragmaticin_ID
dc.titleKesantunan Berbahasa Dalam Perspektif Pragmatikin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record