Penyebaran Pencemar Udara di Kota Yogyakarta
Abstract
Pencemaran udara di kota–kota besar telah menyebabkan menurunnya kualitas udara
sehingga mengganggu kenyamanan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan. Untuk mengetahui penyebaran pencemar udara di kota Yogyakartatelah dilakukan
pengkuran di permukaan dan pemantauan dengan satelit sebagai pembanding. Penelitian ini
bertujuan untuk mengontrol seberapa besar pencemar udara yang terjadi di kota Yogyakarya
bila dibandingkan dengan baku mutu kualitas udara yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarya (DIY). Pencemar udara yang dianalisis meliputi konsentrasi sulfur
dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida(NO2) periode 2006-2015 hasil pengukuran BLH DIY
serta data satelit OMI 2008 dan2015 dari NASA.Analisis yang dilakukan adalah analisis
non-parametrik.Nilai konsentrasi SO
2
yang diperolehdari 21 lokasi di kota Yogyakarta
selamaMaret 2006 hinggaAgustus 2015, tertinggi beradadi
PerempatanMirotaKampusdengannilaimencapai 0,026 ppm. sedangnilaiterendahdi Simpang
lima KarangnongkoWates, KulonProgodengannilaisebesar 0,004ppm. Konsentrasi NO
2
nilai
tertinggi beradadi DepanRukoJantidengannilaimencapai 0,033 ppm,
sedangkannilaiterendahberadadi Simpang lima KarangnongkoWates,
KulonProgodengannilaisebesar 0,013 ppm.Nilaikonsentrasi
SO
2
danNO
2
masihdalambatasaman( dibawahbakumutu). Konsentrasi NO
2
dari satelit OMI
pada Maret 2008 dan Maret 2015 di kota Yogyakarta menunjukkan konsentrasi NO
2
pada
Maret 2015 relatif lebih tinggi dibandingkan Maret 2008.