Show simple item record

dc.contributor.authorWulandari, Septiana
dc.contributor.authorSuarsini, Endang
dc.contributor.authorIbrohim
dc.date.accessioned2016-11-03T03:27:43Z
dc.date.available2016-11-03T03:27:43Z
dc.date.issued2016-05-21
dc.identifier.citationAtlas, R.M. & R. Bartha. 1993. Microbial Ecology. Philippines : Addison Wesley. Baoyu Hong, dkk. 2011. Direct Measurement of Hg(II) Removal from Organomercurial Lyase (MerB) by Tryptophan Fluorescence: NmerA Domain of Co-evolved γ -Proteobacterial Mercuric Ion Reductase (MerA) Is More Efficient than MerA Catalytic Core or Glutathione. Biochemistry. Vol 49(37):8187-8196 Duruibe,J. O., Ogwuegbu, M. O. C. dan Egwurugwu, J. N. 2007. Heavy metal pollution and human biotoxic effects. International Journal of Physical Sciences Vol. 2 (5), pp. 112-118. Fatimawali, Fatmawati B, Irawan Y. 2011. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Resisten Merkuri dari Muara Sungai Sario yang dapat digunakan untuk Detoksifikasi Limbah Merkuri. Ejournal unsrat 220:171. 20. Fardiaz, S. 2006. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius. Narita, Masaru, Kazuyuki Chiba, Hiroshi Nishizawa, Hidenori Ishii, Chieh-Chen Huang, Zen’ichiro Kawabata, Simon Silver, and Ginro Endo. 2003. Diversity of Mercury Resistance Determinants Among Bacillus Strains Isolated From Sediment of Minamata Bay. ELSEVIER. FEMS Microb. Letters, 223: 73-82. Nugraha, A.W. 2014. Isolasi Gen Pengkelat Logam Berat Hg dari Bakteri Indigen Limbah Cair Agar sebagai Bahan Pengembangan Buku Ajar Matakuliah Pengantar Bioteknologi di Universitas Negeri Malang. Tesis Tidak Diterbitkan. Malang: PPS UM. Okoh, A.I. 2006. Biodegradation Alternative in the Cleanup of Petroleum Hydrocarbon Pollutans. Biotechnology and Molecular Biology Review. Vol 9(2):38-50. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. (Online), (menlh.go.id/pdf/ind/IND-PUU-7-2009Permen No. 33 Tahun 2009 LTB3_Combine.pdf), diakses 25 Oktober 2015. Prakash, B., Veeregowda, B. M., dan Krishnappa, G. 2003. Biofilm: A survival Strategy of Bacteria (Review). Curent Science, Vol 85 (9). Satchanska, G, E.N, Pentcheva, R. Antanasova., V. Groudeva, R., Trifonova and E. Golovinsky. 2005. Microbial Diversity in Heavy-Metal Polluted Waters. Enviromental Biotechnology. Vol 19 (3): 61-67. Suarsini, E. 2007. Bioremidiasi Limbah Cair Rumah Tangga Menggunakan Konsorsia Bakteri Indigen dalam Menunjang Pembelajaran Masyarakat. Desertasi tidak Diterbitkan. Malang: PPs Universitas Negeri Malang. Thieman, J William dan Micheal A. Pallidino. 2013. Introduction to Biotechnology Third Edition. Amerika: Pearson. Thompson, I. P., van der Gast, C. J., Ciric, L. dan Singer, A. C. 2005. Bioaugmentation for bioremediation: the challenge of strain selection. Environmental Microbiology, 7 (7): 909-915. Turista, D.D. 2015. Bioreduksi Logam Berat Cr 6+ Menggunakan Konsorsium Bakteri Indigen Sungai Bades Kota Malang Sebagai Bahan Penyusunan Hand out Mata Kuliah Pencemaran Lingkungan.Tesis tidak diterbitkan Malang: PPs UM. Wagner-Dobler, I, H.V. Canstein, Y. Li, K. N. Timmis, and W.D. Deckwer. 2000. Removal of Mercury from Chemical Wastewater by Microorganisms in Technical Scale. Environmental Science. 34. Widowati, W.; Sastiono, A.; Jusuf, R. 2008. “Efek Toksik Logam” Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: ANDI.in_ID
dc.identifier.issn2557-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7933
dc.description.abstractTelah dilakukan penelitian laboratorium untuk menguji efektivitas konsorsia bakteri indigen dalam mereduksi logam Hg pada limbah cair industri tepung agar. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil observasi awal, bahwa terkandung logam berat Hg sebesar 1,1093 mg/L dalam limbah tepung agar. Nilai tersebut melebihi batas minimal yang ditetapkan pemerintah PP No.82 Th. 2001 yakni kadar Hg minimal 0,002 mg/L. Kadar Hg yang tinggi akan bersifat toksik bagi kehidupan makhluk hidup. Proses pengolahan limbah melalui pendekatan Biologi dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri indigen pereduksi Hg. Bakteri indigen paling potensial yang diperoleh adalah Pseudomonas stutzeri dan Actinomyces viscosus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas konsorsia bakteri dalam mereduksi logam berat Hg. Uji reduksi dilakukan dengan berbagai konsentrasi isolat yakni 3%, 4%, 5%, 6%, dan 7% dari 100ml limbah yang terdiri dari isolat A:Pseudomonas stutzeri, B: Actinomyces viscosus dan konsorsia AB: gabungan dari Pseudomonas stutzeri dan Actinomyces viscosus. Data efektivitas konsorsia bakteri dalam mereduksi Hg dianalisis menggunakan uji statistik anava dua jalur. Konsorsia bakteri indigen konsentrasi 7% mampu menurunkan kadar Hg sebesar 74,5%.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectKonsorsia bakteriin_ID
dc.subjectbakteri indigenin_ID
dc.subjectReduksiin_ID
dc.subjectLogam merkuri (Hg)in_ID
dc.titleEfektivitas Konsorsia Bakteri Indigen Dalam Mereduksi Logam Berat Merkuri (Hg) Limbah Cair Tepung Agarin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record