dc.identifier.citation | Buku: DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2011). Quntum Learning. Bandung : Kaifa. Carin, A.A & Sund, R.B. (1989). Teaching Science Through Discovery (6th edition). Merril Publishing Company: Colombus, Ohio. Poedjiadi, Anna. (1987). Sejarah dan filsafat sains. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Sadiman, Arief S., dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press. Winaputra, Udin S., dkk. (1992). Strategi Mengajar IPA. Jakarta: Dekdibud. Jurnal: Murni, Indah S., Ngatman, Chamdani. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe TANDUR dalam Peningkatan Hasil Belajar Matematika di Kelas IV SD Negeri Madurejo Tahun Ajaran 2012/2013. Volume (3), 1-8. Simak, Eka Yayuk F. (2012). Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Ketrampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Volume 2, 1-11. Diakses dari: pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/view/401. Tanjung, Ratna., Lia Afriyani N. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Deli Serdang. Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika. Volume 4, 55-60. Skripsi/Tesis: Arrosyida, Annafi dan Suprapto. (2012). Metode Pembelajarn Interaktif Jaringan Komputer Menggunakan Macromedia Flash 8 di SMK Negeri I Saptosari. Jogjakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Asrini, Wahyu Widi. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning pada Pokok Bahasan Virus untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X Semester I MAN 2 Kebumen. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Website: Sunandar, Shodik. (2012). Kelebihan dan Kekurangan Model Quantum Teaching. Doakses dari: http://m4y- a5a.blogspot.com/2012/05/hakikat-quantum-teaching.html. Kamis, 14 April 2016. | in_ID |
dc.description.abstract | Kemendikbud menyatakan bahwa pada tahun 2012, nilai rata-rata siswa di Indonesia dalam
menguasai materi IPA adalah 67,00. Hal tersebut menunjukan bahwa mata pelajaran IPA
masih dianggap sukar oleh sebagian besar siswa Sekolah Menengah Pertama. Berbagai model
pembelajaran mulai diterapkan untuk meningkatkan pencapaian indikator pembelajaran, salah
satunya adalah model pembelajaran quantum. Namun model tersebut memiliki beberapa
kekurangan, diantaranya: membuat ketidakteraturan di dalam kelas, membutuhkan waktu yang
lama dalam pelaksaannnya, dan membutuhkan alat dan bahan yang banyak. Maka dari itu,
penulis berusaha mengurangi kelemahan model pembelajaran quantum dengan menggunakan
media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft Power Point. Tujuan dari penelitian ini
adalah memaksimalkan model pembelajaran quantum, mengembangkan media pembelajaran
interaktif dengan Microsoft Power Point, dan meningkatkan minat siswa terhadap materi
pembelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah studi pustaka dan penelitian dan pengembangan (research and development). Prosedur
pembuatan media pembelajaran interaktif terdiri dari beberapa tahap, yaitu: (1) persiapan
materi, (2) pembuatan peta konsep, (3) pembuatan kata kunci (4) pembuatan desain pada
Microsoft Power Point. Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran interaktif berbasis
Microsoft Power Point pada mata pelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama. Media interaktif
ini dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan pencapaian
indikator, menambah nilai kesan pembelajaran, dan memaksimalkan model pembelajaran
quantum. | in_ID |