Implementasi Integrasi Keilmuan Dalam Pendidikan di Perguruan Tinggi Islam Melalui Model Bimbingan dan Konseling Komprehensif Dalam Meningkatkan Akhlak Mulia Mahasiswa
Abstract
Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia, sebab pendidikan dapat meningkatkan dan
mengembangkan seluruh potensi diri baik akal, jasmani dan rohani, sehingga individu yang bersangkutan dapat
berinteraksi dengan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Pemerintah mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan dari tingkat TK (Taman Kanak-kanak) sampai Perguruan Tinggi. BK (Bimbingan dan Konseling) salah satu
pilar untuk mengatasi akhlak yang buruk dan meningkatkan akhlak yang baik, bimbingan dan konseling di Perguruan
Tinggi yang sesuai dengan kondisi di Indonesia salah satunya adalah bimbingan dan konseling Komprehensif (akademik,
sosial-pribadi, dan karir). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi
bagi mahasiswa, yang dilandasi konsep-konsep bimbingan serta kondisi empiris di lapangan berkaitan dengan kebutuhan
Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi yang telah dilakukan oleh dosen pembimbing akademik. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah. R&D sebagai strategi penelitian karena sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian
dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : 1) studi pendahuluan; 2) pengembangan dan validasi rasional model; 3)
validasi empirik; dan 4) revisi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: Observasi, wawancara, studi
dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan melalui draf model kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
kemudian keduanya dibandingkan hasilnya. Adapun data hasil uji validasi yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
efektivitas model bimbingan dan sebagai produk peneltian ini akan dianalisis secara deskriptif naratif jika jenis data
tersebut kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa: pertama, gambaran mengenai profil akhlak mulia
mahasiswa di UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah cukup baik, maka perlu di tingkatkan lagi; kedua, upaya yang
telah dilakukan dosen pembimbing akademik untuk mengembangkan dan mendorong akhlak mulia mahasiswa dalam
bidang akademik,sosial- pribadi, dan karir, sehingga perlu adanya pengembangan bimbingan tersebut; ketiga, model
Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi yang sudah dikembangkan di universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Gunung Djati Bandung dalam meningkatkan akhlak mulia mahasiswa perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi; dan
keempat, efektivitas model Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi yang sudah dikembangkan di UIN Sunan
Gunung Djati Bandung dalam meningkatkan akhlak mulia mahasiswa tergolong dalam kategori cukup efektif, sehingga
perlu adanya kerja sama dari semua civitas akademika dalam mengembangkan model Bimbingan dan Konseling di
Perguruan Tinggi dalam meningkatkan akhlak mulia mahasiswa.